Jakarta, Gatra.com - Ketua Dewan Kehormatan Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP PTSI), Wiranto, mengatakan sektor pendidikan tinggi tanah air masih menemui hambatan kesenjangan dalam upaya menjawab tantangan kemajuan teknologi di masa depan.
Wiranto menyebut, tantangan hadir jika menilik masih adanya jurang antara kualitas Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Hal ini yang menurutnya harus mampu segera dijawab oleh para stakeholder pendidikan, khususnya pendidikan tinggi, di tanah air.
"Jawaban itu diupayakan hadir oleh Kemendikbudristek lewat kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka," ujar Wiranto dalam sambutannya di pelantikan Kepengurusan ABP PTSI di Universitas Tarumanagara, Jakarta, yang diakses Jumat (31/3).
Menurut Mantan Menkopolhukam tersebut, penghentasan kesenjangan perguruan tinggi penting dalam upaya bangsa untuk bersaing di kancah dunia. Karena saat ini, dibutuhkan kualitas sumberdaya manusia yang tak hanya cerdas dalam melakukan analisa, namun juga cepat dan tangkas dalam beradaptasi.
"Perguruan Tinggi, khususnya PTS, punya peran penting sebagai pusat pengembangan keunggulan yang akan membawa bangsa Indonesia menjadi pemenang yang cerdas," paparnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Tarumanagara, Agustinus Purna Irawan berpandangan, dalam mengatasi kesenjangan tersebut diperlukan langkah yang strategis. Utamanya, pemerintah tidak bisa lagi menggunakan parameter yang sama dalam mengukur perguruan tinggi.
Dengan beragamnya tantangan kesenjangan, Pembinaan perguruan tinggi yang dilakukan pemerintah pun harus beragam. Menurutnya, Perguruan yang masih dalam kategori menengah dan kecil harusnya menjadi perhatian pembinaan.
"Kalau kampus itu sudah besar, sudah bisa mandiri, harusnya diberikan kebebasan. Yang masih kurang, harus dibantu. Sehingga, akhirnya sdm lulusannya punya keselarasan yang tidak terlalu timpang," ujar Agustinus.
Sementara itu, Mendikbudristek, Nadiem Makarim, mengakui akan besarnya peran perguruan tinggi dalam menjawab tantangan zaman. Sehingga, dirinya setuju bahwa perlu dilakukan sebuah transformasi pendidikan guna menjawab segala macam tantangan kedepan.
"Saya harap kepada pengurus ABP PTSI yang dilantik untuk terus mendorong transformasi pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia," tuturnya.