Jakarta, Gatra.com- FIFA menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 setelah protes atas Israel. Sejumlah tokoh menolak kehadiran tim Israel yang pertama kali lolos ke PD U-20. Atas alasan sejarah, Ganjar Pranowo dan Wayan Koster menolak Israel. Ironisnya mereka pemimpin wilayah di mana hajatan ini akan digelar.
Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah menjadi salah satu yang ditunjuk untuk menghelat gelaran. Juga Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Geger itu membuat FIFA bereaksi menghapus Indonesia menjadi tuan rumah sekaligus peserta PD U-20.
Pembatalan itu membuat Timnas U-20 sangat kecewa. Mimpi mereka bermain di ajang bergengsi itu musnah. Seperti mimpi indah yang dibangunkan gaduhnya kokok politik ayam jantan. Keinginan mereka menjadi superstar masa depan hilang hanya delapan pekan sebelum turnamen digelar.
Memang, FIFA menyebut Piala Dunia U-20 putra sebagai "turnamen superstar masa depan". Diego Maradona, Lionel Messi dan Paul Pogba adalah pemenang penghargaan pemain terbaik turnamen sebelumnya, dan Erling Haaland adalah pencetak gol terbanyak helatan edisi 2019.
Hak tuan rumah Piala Dunia U-20 Indonesia dicabut pada Rabu hanya delapan minggu sebelum dimulainya turnamen di tengah gejolak politik terkait partisipasi Israel.
FIFA mengatakan Indonesia dikeluarkan dari pementasan turnamen 24 tim yang dijadwalkan dimulai pada 20 Mei "karena keadaan saat ini" tanpa merinci lebih lanjut.
Keputusan tersebut menyusul pertemuan di Doha, Qatar, antara Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Gianni Infantino, presiden FIFA, badan sepak bola dunia.
Israel lolos pada Juni tahun lalu untuk Piala Dunia U-20 pertamanya. Namun keikutsertaan Indonesia dalam undian resmi grup turnamen, yang dijadwalkan akan diadakan Jumat ini di Bali, memicu kegaduhan politik bulan ini.
Indonesia adalah negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia dan tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel, sementara secara terbuka mendukung perjuangan Palestina.
Status tuan rumah Indonesia untuk turnamen itu diragukan pada pekan lalu ketika FIFA menunda pengundian.
Belum jelas siapa yang akan menjadi tuan rumah turnamen yang sedianya digelar di enam stadion di Indonesia itu. Argentina yang tak lolos ke turnamen tersebut kabarnya tertarik menjadi tuan rumah.
"Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tidak berubah," kata FIFA.
Federasi sepak bola Indonesia bisa lebih didisiplinkan oleh FIFA. Skorsing dapat menghapus Indonesia dari kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2026. Kualifikasi kontinental dimulai pada Oktober.
Erick Thohir mengatakan sebagai anggota FIFA, Indonesia tidak punya banyak pilihan selain menerima keputusan tersebut.
"Saya telah mencoba yang terbaik," katanya dalam sebuah pernyataan. "Setelah menyampaikan surat dari Presiden Joko Widodo dan berdiskusi panjang lebar dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, kami harus menerima keputusan FIFA untuk membatalkan penyelenggaraan acara yang kami nantikan bersama."
Ia mengatakan meski telah menyampaikan semua keprihatinan dan harapan presiden Indonesia, pecinta sepak bola serta para pemain Timnas Indonesia U-20, "FIFA menilai situasi saat ini tidak bisa dilanjutkan."
Sepak bola dan otoritas publik di Indonesia menyetujui persyaratan tuan rumah FIFA pada 2019 sebelum dipilih untuk menggelar Piala Dunia U-20 edisi 2021. Pandemi virus corona memaksa turnamen itu ditunda selama dua tahun.
Tetapi, Presiden Joko Widodo mengatakan Selasa malam bahwa pemerintahannya keberatan dengan partisipasi Israel. Dia mengatakan setuju untuk menjadi tuan rumah sebelum mengetahui Israel lolos.