Jakarta, Gatra.com - Hasil survei Lembaga Survei PolMark Indonesia mencatat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai nama calon presiden (Capres) dengan elektabilitas paling tinggi jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang. Dalam hasil survei itu, elektabilitas Ganjar tercatat mencapai 22,8 persen.
Dengan demikian, elektabilitas Ganjar terbilang lebih tinggi dibanding sejumlah nama dalam bursa capres lainnya. Tak terkecuali Menteri Pertahanan (Menhan) RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang elektabilitasnya mencapai 17,4 persen, serta elektabilitas Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang senilai 13,9 persen.
"Ini adalah data dengan responden sebanyak 62.480 responden," kata Founder dan CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah dalam acara rilis survei 'Peta Kompetisi Menuju Pilpres 2024', di Jakarta, Kamis (30/3).
Baca juga: Pengamat Politik Sebut Polemik Piala Dunia U-20 Berdampak pada Elektabilitas Parpol
Sebagaimana disebutkan, survei itu dilakukan di sebanyak 78 daerah pemilihan (dapil), sejak 26 Oktober 2022 - 3 November 2022 pada periode pertama dan 23 Januari 2023-19 Maret 2023 pada periode survei kedua. Adapun, margin of error kurang lebih senilai 0,4 persen.
Selain Ganjar, Prabowo, dan Anies, survei itu juga mencatat nilai elektabilitas bagi sejumlah tokoh lain. Eep mengatakan, hanya ada 0,4 persen yang memilih nama-nama lain untuk maju dalam Pilpres 2024 nanti. Menurut Eep, persentase masing-masing tokoh lain itu tak disebutkan karena hanya angkanya hanya berkisar di bawah 0,2 persen.
"Lalu kemudian, undecided voters (pemilih yang belum menentukan). Ini yang penting. Masih ada 24,9 persen. Tentu saja mereka yang masih kecil (elektabilitasnya) atau mereka yang masih ingin membesarkan elektabilitasnya, masih punya peluang," ujar Eep.
Baca juga: Erick Thohir Puncaki Bursa Cawapres, Indo Barometer: Cocok Dipasangkan dengan Ganjar atau Prabowo
Menurut Eep, peluang itu ditengarai oleh dua sebab. Pertama, adanya undecided voters yang pada akhirnya akan memilih pada hari pemungutan suara nanti. Kedua, adanya standar pertanyaan dalam survei PolMark terkait dengan potensi perubahan pilihan mendatang.
"Di antara para pemilih ini, dari mulai yang paling besar, Mas Ganjar 22,8 persen, sampai Pak Budi Gunawan 0,2 persen, itu di dalamnya sangat mungkin ada pemilih yang menjawab masih mungkin untuk berubah. Mereka tentu masih diperebutkan, belum setia pada kandidat masing-masing," tutur Eep, dalam kesempatan itu.
Berikut secara lengkap seluruh nilai elektabilitas calon presiden menurut PolMark:
1. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (22,8 persen)
2. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (17,4 persen)
3. Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (13,9 persen)
4. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (5,2 persen)
5. Ketua Umum Partai Keadilan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (4,8 persen)
6. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno (2,0 persen)
7. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani (1,7 persen)
8. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (1,7 persen)
9. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (1,3 persen)
10. Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Andika Perkasa (1,1 persen)
11. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (1,0 persen)
12. Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (0,9 persen)
13. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (0,7 persen)
14. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) RI Budi Gunawan (0,2 persen)