Jakarta, Gatra.com – Anggota Komisi Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, mengatakan, sekitar 35 pemain sepak bola Tanah Air terancam kehilangan pekerjaan dan kariernya jika FIFA menjatuhkan saksi kepada Indonesia karena menolak Timnas Israel berlaga di Piala Dunia U-20.
“Ini kasihan sekitar 35 ribu orang pemain-pemain kita di seluruh Indonesia akan kehilangan pekerjaan. Kalau itu sampai terjadi,” kata Arya dalam wawancara di salah satu stasiun televisi nasional pada Rabu malam (29/3).
Baca Juga: Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Pengamat: Penolak Bisa Di-Class Action
Menurutnya, dunia sepak bola Indonesia akan terpuruk jika FIFA menjatuhkan saksi cukup lama atau beberapa tahun terhadap Indonesia gegara menolak Israel tersebut.
“Ini pasti parah dan bisa saja sanksinya panjang berapa tahun, tentu mengubur harapan kita,” ucapnya.
Ia menjelaskan, sanksi tersebut bisa saja seperti yang dialami Indonesia pada tahun 2015 silam sehingga Indonesia tidak bisa berlaga di berbagai ajang internasional.
“SEA Games, Asian Games, AFC dan sebagainya, pupus harapan kita untuk itu,” ujarnya.
Menurutnya, harapan tersebut bisa pupus karena Liga 1, 2, dan 3 yang digelar Indonesia saat ini merupakan ekosistem atau ajang sepak bola internasional yang masuk kalender FIFA.
“Dengan sendirinya kalau tidak diakui ini tidak ada gunanya juga, akhirnya akan menjadi liga tarkam,” ujarnya.
Ia berpendapat, langkah Indonesia untuk mencalonkan diri beberapa ajang internasional bisa saja tidak akan tercapai, misalnya menjadi tuan rumah Olimpiade apalagi Piala Dunia.
“Bahkan nanti di bulan Agustus ada kejuaraan dunia olahraga pantai, itu ada Israelnya juga, itu dicabut lagi, aduh kasian banget semua kita, cabang-cabang olahraga kita akan mengalami hal yang sama kalau begini terus,” katanya.
Baca Juga: Tok! FIFA Batalkan Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2023
Terkait kemungkinan terburuk tersebut, Arya menyampaikan, PSSI akan berupaya agar FIFA tidak menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. “Sanksi ini yang paling berat sekali karena Indonesia akan bisa dikucilkan dari sepak bola dunia,” tandasnya.
“[Menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20] batal karena mencampurkan politik dengan olahraga, ya begini akibatnya,” kata dia.