Home Ekonomi Pupuk Kaltim: Pelepasan Kawasan Hutan Pabrik di Fakfak Rampung dalam 2 Bulan

Pupuk Kaltim: Pelepasan Kawasan Hutan Pabrik di Fakfak Rampung dalam 2 Bulan

Jakarta, Gatra.com - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menargetkan pembangunan pabrik pupuk amoniak dan urea di Kabupaten Fakfak, Papua Barat rampung pada semester II di tahun 2027. Adapun lini masa untuk pelepasan kawasan hutan menjadi area penggunaan lain untuk pabrik pupuk, disebut bakal selesai dalam dua bulan ke depan.

"Tentu ada milestone, sekitar bulan Mei ini sudah selesai untuk pelepasan kawasan hutan," ujar Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim, Hanggara Patrianta dalam konferensi pers di The Langham, Jakarta, Rabu (29/3).

Dengan dilepasnya kawasan hutan, Hanggara menargetkan persiapan lahan untuk pabrik bisa selesai di bulan Agustus 2023. Selanjutnya Pupuk Kaltim menargetkan penentuan kontraktor akan selesai pada Juli 2024 dan proses pembangunan pabrik hingga produksi diperkirakan butuh waktu sekitar 43 bulan.

Hanggara menjelaskan alasan produksi pabrik di Fakfak hanya pada dua jenis yaitu urea dan amoniak. Menurut dia, monetisasi gas di Papua Barat tersebut sangat besar hingga mampu menopang bahan baku pupuk berbasis nitrogen.

Baca Juga: Pasca Pandemi Harga Pupuk Terkoreksi, Dirut Pupuk Kaltim: Butuh 3 Tahun Kembali Normal
"Pabrik amoniak di sana (Fakfak) akan menopang ketahanan pangan terutama di Indonesia bagian Timur," jelasnya.

Direktur Utama Pupuk Kaltim, Rahmad Pribadi menyebut dengan dibangunnya pabrik pupuk di Fakfak bakal meningkatkan kapasitas produksi urea dan amoniak Pupuk Kaltim hingga 2 juta ton. Proyek strategis nasional itu, kata dia membuat RI mampu memenuhi hingga 80% kebutuhan urea dalam negeri.

Adapun prediksi Pupuk Kaltim, pada 2030 estimasi kebutuhan pupuk urea mencapai 6-7 juta ton. 

Rahmad menyebut pembangunan pabrik pupuk di Fakfak bakal memberikan economic return yang baik, bahkan IRR (internal rate of return) proyek tersebut mencapai lebih dari 10,5.

"Jadi ini penugasan yang tidak merugikan, ini penugasan yang bagus untuk perusahaan dan untuk negara pun bagus," imbuh Rahmad.

500