Jakarta, Gatra.com - Suplai daging sapi impor dari Brasil oleh ID Food dipastikan molor, melewati momen Hari Raya Idulfitri. Direktur Utama ID Food, Frans Marganda membeberkan daging sapi impor dari Brasil diperkirakan tiba di RI pada Juni 2023.
"Untuk penugasan (impor) 2023, estimasi kedatangan akan tiba Juni 2023," ujar Frans kepada Gatra.com, Rabu (29/3).
Diketahui, ID Food sebagai holding BUMN Pangan ditugasi oleh Badan Pangan Nasional untuk mengimpor sebanyak 100 ribu ton daging sapi beku dari Brasil. Namun, Frans saat dikonfirmasi enggan menyebut berapa jumlah daging sapi impor yang akan tiba pada Juni 2023 mendatang.
Baca juga: Polri Pastikan Stok Pangan Aman Selama Ramadan 2023
Frans berdalih bahwa jarak tempuh yang jauh antara Indonesia dengan Brasil membuat pengiriman cenderung lebih lama. Setidaknya, kata Frans dibutuhkan waktu sekitar 50 hari untuk perjalanan daging sapi Brasil ke Indonesia.
"Jarak tempuh ini menyebabkan kedatangan daging sapi akan tiba setelah lebaran," ujarnya.
Adapun sebagai upaya menghadapi kebutuhan daging saat Ramadan dan Lebaran Idulfitri, Frans mengatakan saat ini masih tersedia stok sebanyak 2.460 ton daging sapi Brasil di gudang ID Food.
"2.460 ton berasal dari stok importasi akhir tahun 2022 lalu akan dipakai untuk kebutuhan puasa dan Lebaran," kata Frans.
Baca juga: Bulog Ditugasi Impor 2 Juta Ton Beras, Begini Penjelasan Badan Pangan Nasional
Ia mengakui, dengan hanya mengandalkan stok sisa tahun lalu belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat saat momen lebaran. Kendati, Frans mengatakan, kekurangan suplai itu akan ditutupi oleh pasokan daging kerbau impor oleh Bulog. Adapun tahun ini, Bulog juga diberi mandat mengimpor 100 ribu ton daging kerbau beku dari India.
"Kalau bicara cukup, tentunya tidak. Nanti akan dibantu juga oleh penugasan daging kerbau yang didapat oleh Bulog," ungkap Frans.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan terlambatnya pengadaan daging sapi impor dari Brasil itu karena ID Food mengerem (menunda) mendatangkan daging sapi beku dari Brasil. Adapun alasan pengereman impor, kata Arief lantaran masih terbatasnya ruang penyimpanan dingin (cold storage) di dalam rantai pasok daging.
"Karena cold storage di pedagang itu full jadi sempat kita tunda (impor) karena penuh stoknya," kata Arief saat ditemui di Kantor Badan Pangan Nasional pada Senin (27/3) lalu.
Karena itu, Arief mengatakan tugas penting saat ini adalah menambah jumlah cold storage untuk daging impor beku. Dengan cold storage yang lebih banyak, Arief menyebut indeks ketahanan stok daging akan lebih tinggi.
"Jadi kalau sekarang stok levelnya di 2,5-3 bulan, dengan bangun lagi cold storage nanti stok levelnya bisa sampai 6 bulan. Berarti kita butuh cold storage lebih banyak," sebut Arief.
Kendati, Arief meyakinkan bahwa stok daging untuk Ramadan dan Lebaran aman. Ia menyebut dalam waktu dekat sekitar 17.000 ton daging kerbau impor dari India akan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Stoknya ada dan itu dari India memang lebih cepat," imbuh Arief.