Jakarta, Gatra.com - Korlantas Polri mengimbau masyarakat yang ingin melaksanakan mudik lebaran 1444 Hijriyah/2023 untuk tidak menggunakan sepeda motor. Hal ini guna menekan angka kecelakaan lalu lintas yang masih didominasi kendaran bermotor roda dua.
"Jadi kami juga mengimbau untuk pemudik tidak menggunakan kendaraan motor roda dua. Karena sebagian persen kecelakaan lalu lintas yang terjadi itu disebabkan kendaraan motor. Jadi saya imbau untuk tidak menggunakan sepeda motor karena itu akan mengurangi konsentrasi," ujar Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Aan Suhanan, kepada wartawan di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (28/3).
Aan mengatakan, pada tahun lalu sepeda motor mendominasi angka kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan bukan hanya terjadi di jalur mudik, tapi juga pada jalur biasa.
"Karena pada tahun lalu sepeda motor masih mendominasi sebagai kendaraan yang terlibat (kecelakaan) lalu lintas, bukan hanya di jalur mudik di jalur dalam itu sering terjadi kecelakaan yang disebabkan kendaraan bermotor," kata dia.
Aan mempersilakan masyarakat yang akan mudik menggunakan fasilitas mudik gratis dari pemerintah. Hal itu agar pemudik lebih aman.
"Silakan karena pemerintah sudah menyediakan kendaraan truk untuk mengangkut kendaraan motor dan pemudiknya naik bus itu akan lebih enak," ungkapnya.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengutip keterangan dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, bahwa ada 123,8 juta orang yang akan melaksanakan mudik di tahun ini.
"Dari hasil survei yang sudah dilakukan diprediksikan bahwa pergerakan masyarakat dalam mudik lebaran tahun 2023 ini mencapai 123,8 juta orang yang akan mudik," katanya.
Jumlah tersebut, kata Dedi, mengalami peningkatan 14,2 persen dari musim mudik tahun 2022. Hal tersebut, kata dia, dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya sudah tidak adanya PPKM.
"Dan hal tersebut bila dibandingkan dengan tahun 2022 mengalami peningkatan 14,2%. Tahun 2022 arus mudik diperkirakan mencapai 85,5 juta orang," kata dia.
Faktor lainnya berupa memasukinya pra-pandemi Covid-19, kegiatan perekonomian yang semakin membaik, hingga adanya persepsi positif masyarakat dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun lalu.
"Perekonomian juga alhamdulillah semakin membaik. Yang keempat tidak adanya pembatasan atau pelarangan perjalanan serta peningkatan persepsi positif dari masyarakat atas penyelenggaraan angkutan lebaran pada 2022 yang lalu," sebutnya.