Jakarta, Gatra.com - Menurut data dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) ada sekitar 62,7% masyarakat yang mengeluh capek kerja dan gaji habis untuk bayar pajak. Hal ini merupakan buntut dari kelakuan para pejabat publik yang dinilai kerap pamer harta kekayaan di media sosial.
Menurut Data Analist Indef, Maisie Sagita, selain mengeluhkan hal tersebut ada sekitar 21,6% masyarakat yang menyatakan mereka resah dengan kelakuan pegawai dan pejabat pemerintahan.
Maisie mengatakan, ada tiga topik yang menjadi sorotan publik yang berkaitan dengan seruan capek kerja tersebut. Topik yang pertama yaitu pejabat pamer harta yang mendapatkan sorotan sebanyak 78,2%, kemudian 20,8% terkait isu pencucian uang dan 14,7% isu tentang terima hadiah juga bayar pajak.
"Publik merasa kalau pejabat publik yang pamer harta itu tidak etis," kata Maisie dalam diskusi publik di Jakarta, pada Selasa (28/3/2023).
Maisie menjelaskan bahwa ada sekitar 34,8% masyarakat yang beranggapan bahwa mereka bayar pajak hanya untuk membiayai kehidupan mewah pejabat saja. Kemudian, ada 13,2% yang melacak harta pejabat pemerintah.
"Ada pula yang berpendapat, pejabat boleh pamer asal dapat mempertanggungjawabkan sumber kekayaannya," sambung Maisie.
Namun dari semua isu di Kementerian Keuangan tersebut, Maisie mengatakan bahwa masyarakat tetap patuh dalam membayar pajak. Hal ini terlihat dari pelaporan pajak SPT yang naik hingga 40% per Februari 2023 lalu.