Jakarta, Gatra.com - Penerapan digitalisasi dalam pemantauan jaringan internal Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) didukung oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom). Inisiasi ini dilakukan untuk mengurangi resiko terganggunya jaringan.
Digitalisasi BPKB dilakukan melalui Netmonk Prime, platform digital di bawah naungan Leap-Telkom Digital. Penerapan ini dikatakan juga sebagai suatu upaya pencegahan dari penyelenggara pengawasan keuangan negara dan pembangunan nasional.
“Penggunaan Netmonk Prime telah memenuhi kebutuhan BPKP untuk melihat up and down dari sisi perangkat, sisi penggunaan traffic, dan juga kita bisa memantau kesehatan perangkat," ucap Sub Koordinator Pengelolaan Infrastruktur Teknologi Informasi BPKP, Wahyu Anggoro dalam rilis media, Senin (27/3).
Wahyu menambahkan, BPKB juga menjadi lebih terbantu karena Netmonk Prime dapat memberikan peringatan atau alert jika ada perangkat yang bermasalah. Peringatan ini membuat tim IT BPKB jadi lebih cepat mengantisipasi gangguan.
“Sebelum menggunakan Netmonk Prime, alur penanganan gangguan jaringan lebih rumit dan tidak praktis karena tim IT harus mengumpulkan data-data yang diperlukan secara manual," tutur Wahyu.
Melalui Netmonk Prime, tim IT BPKB disebutkan menerima peringatan pada hal-hal kritikal pada penggunaan bandwidth. Selain itu, kesehatan perangkat juga lebih mudah dipantau.
"Fitur-fitur unggulan Netmonk Prime seperti otomatisasi laporan secara real-time notification terbukti mampu mendukung kebutuhan di berbagai perusahaan dan instansi,” ucap Direktur Digital Business Telkom, Fajrin Rasyid dalam kesempatan yang sama.
Ia juga menyebutkan, saat ini sudah ada 15 perusahaan di Indonesia, selain BPKB Pusat, yang menggunakan Netmonk Prime. Penggunaan ini disebutkan juga untuk monitoring jaringan mereka