Home Nasional Ballpress Disita Tim Gabungan, Ini Tanggapan Manajemen Pasar Senen

Ballpress Disita Tim Gabungan, Ini Tanggapan Manajemen Pasar Senen

Jakarta, Gatra.com - Pihak Manajemen Area 01 Pasar Senen memberikan tanggapannya soal penggerebekan yang terjadi pada Senin (20/3) lalu. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Manager Area 01 Pasar Senen, Yohannes Daramonsidi.

Ia mempertanyakan, mengapa pemerintah baru menerbitkan peraturan seperti ini setelah sekian lama praktik jual beri barang bekas impor berlangsung. “Mengapa pemerintah pada saat ini baru melakukan penertiban ini,” ujar Yohannes saat ditemui di area Pasar Senen Blok III pada Jumat (24/3).

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa, pihak pengelola sudah banyak mendengar keluhan-keluhan dari pedagang. Para pedagang tersebut mengeluhkan mereka hanya berada di hilir sementara tidak mengetahui bagaimana proses di hulu (proses impor).

“Mereka ini kan di hilir berdagang, mereka tidak memahami alur impor atau apapun dari mana barang itu mereka tidak paham, tetapi mereka membeli putus. Ada pemasoknya itu, mereka beli, kemudian mereka londri, mereka jual,” katanya.

Pusat thrifting di Pasar Senen, Jakarta Pusat/GATRA/Dwi Rachmawati9

Yohannes menegaskan, pihaknya hanya menaati keputusan dari pemerintah nantinya. Saat inu, lanjut dia, para pedagang tengah menanti solusi bagi bisnis dan usaha mereka. Terutama karena para pedagang hanya menggantungkan kehidupannya dari berjualan barang bekas impor ini.

“Jadi prinsipnya, kalau pasarjaya bukan soal pada posisi ikut atau tidak ikut, tapi yang jelas bahwa kami tunduk dan taat pada aturan yang ada,” ujar Yohannes.

Untuk diketahui, pada Senin (20/3) tim gabungan dari Mabes Polri, Bea Cukai, dan Kementerian Perdagangan melakukan penggerebekan gudang barang bekas impor di wilayah Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat. Penggerebekan yang terjadi mengakibatkan 19 kios disegel Polisi. Kejadian tersebut berlangsung dari siang hingga malam hari.

Pihak Manajemen tidak bisa memastikan berapa jumlah ballpress yang disita oleh tim gabungan tersebut. Yohannes menjelaskan, usai disita, ballpress tersebut lantas dibawa ke Bea Cukai sebagai barang bukti. Selain itu, pihak manajemen juga belum menerima laporan dari para pedagang terkait jumlah ballpress yang disita.

160