Semarang, Gatra.com - Jajaran Polrestabes Semarang akan mengerahkan sebanyak 4.700 personel untuk pengamanan lanjutan Liga 1 antara PSIS Semarang melawan Persebaya Surabaya.
Pertandingan antara PSIS vs Persebaya bakal berlangsung di Standion Jatidiri Semarang pada Rabu (29/3) mendatang. Seperti diketahui, semula laga PSIS vs Persebaya akan digelar 8 Februari 2023, tetapi ditunda karena Polrestabes Semarang tidak memberikan izin dengan alasan kondisi keamanan.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menyatakan pengerahan ribuan anggota dilakukan karena sering terjadinya insiden gesekan antar suporter fanatik kedua kesebelasan.
“Kami akan mengerahkan sebanyak 4.700 personel untuk melakukan pengamanan. Untuk antisipasi keamanan akan lakukan cipta kondisi pengamanan kota mulai besok Sabtu,” katanya usai melakukan Rapat Koordinasi bersama panitia pelaksana, Pemkot Semarang dan Pemkot Surabaya yang dilakukan secara virtual, Jumat (24/3).
Lebih lanjut Irwan menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan pola-pola penyekatan untuk mencegah masuknya Bonek julukan suporter Persebaya yang tidak memiliki tiket masuk Stadion Jatidiri Semarang.
Dibantu anggota TNI, serta Polres terdekat akan memperketat akses perbatasan dan jalur-jalur tikus yang bisa masuk ke Semarang.
“Hasil koordinasi dengan Panitia Pelaksana (Panpel) PSIS, pertandingan PSIS melawan Persebaya hanya dibuka untuk 14 ribu penonton,” ujarnya.
Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menegaskan bila laga PSIS melawan Persebaya harus terlaksana dengan baik dan aman, sehingga rapat untuk koordinasi terus dilakukan antar jajaran masing-masing.
“Pasti ini harus terlaksana dengan baik, aman kondusif. Tadi saya sudah gelar rakor dengan Pemkot Surabaya dan pihak Persebaya juga. Intinya, semua ingin pertandingan berjalan lancar,” tutur Hevearita.
Sementara, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) PSIS, Danur Rispriyanto menjelaskan telah menyiapkan 1000 tiket untuk suporter Persebaya yang akan diberikan kepada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
“Kami siapkan 1000 tiket untuk suporter Surabaya, nanti kita berikan ke Mas Wali Eri Cahyadi. Tadi di rapat zoom sudah kami sampaikan, dan Mas Eri menegaskan akan hadir bersama 1.000 orang suporter menggunakan bus,” sebut Danur.
Dalam kesempatan sama, Panpel Persebaya Surahman memastikan agar aparat harus tegas dalam menindak Bonek-bonek liar karena Bonek sendiri tidak hanya ada di Surabaya, namun juga ada di daerah lain.
Tak hanya itu, bonek liar yang datang ini lebih sering disebut boling alias bondo maling karena kerap meresahkan karena perilakunya.
“Saya sepakat kalau aparat harus tegas, ini yang bikin nama suporter memalukan. Mereka bonek liar yang datang ini bukan bonek tapi boling alias bondo maling,” ujar Surahman.