Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA), Arief Prasetyo Adi memastikan stok beras Bulog dan pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) aman pasca-kebakaran yang terjadi di gudang PIBC pada Selasa siang (21/3).
Berdasarkan informasi yang didapat, sebanyak 21 unit Pemadam Kebakaran dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta diturunkan dalam penanganan kebakaran tersebut. Dalam insiden kebakaran itu dipastikan tidak ada korban jiwa dan stok beras yang hangus terbakar.
"Sudah kami lakukan pengecekan, beras pedagang serta 5.000 ton beras Bulog yang dikelola Food Station aman," ujar Arief dalam keterangannya, dikutip Rabu (22/3).
Baca juga: Panen Raya Tiba, Pemerintah Resmi Tetapkan HPP Gabah dan HET Beras Terbaru
Ia mengungkap bahwa kebakaran terjadi di gudang pengemasan (packaging). Karena itu, ia meyakinkan bahwa distribusi beras untuk DKI Jakarta dan sekitarnya tidak akan terganggu atas kebakaran tersebut.
"Aktivitas perdagangan dan pendistribusian beras jelang Ramadan dan hari Kamis besok juga dipastikan tetap berjalan normal dan tidak mengalami gangguan," tutur Arief.
Atas kejadian kebakaran di PIBC, Arief mengatakan ke depannya keamanan fasilitas di PIBC akan terus ditingkatkan dan diawasi secara berkala. Pasalnya, kata Arief PIBC menjadi pasar induk beras yang memasok 60 persen kebutuhan beras DKI Jakarta dan sekitarnya.
Menurut dia, Jakarta sebagai barometer perbersan nasional. Bilamana pasokan beras di Ibu Kota terganggu maka pasokan nasional pun kata Arief juga akan terhambat. Di sisi lain, PIBC juga menjadi sentra pelaksanaan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras. Melalui program ini, Arief menjelaskan bahwa Bulog menggelontorkan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ke para mitra pedagang di PIBC dengan tujuan untuk mengendalikan harga beras di tingkat konsumen.
Baca juga: Buwas Sebut Beras Bansos Mulai Disalurkan Bulog Sebelum Puasa Ramadan
Adapun berdasarkan data Food Station, stok beras rata-rata di PIBC saat ini berada di posisi sekitar 19 ribu-20 ribu ton. Jumlah tersebut disebut akan meningkat mencapai 30 ribu ton dalam waktu dekat seiring meningkatnya volume panen raya.
"Kejadian ini menjadi pelajaran yang berharga, sehingga kedepannya para pihak baik pedagang, pengelola dan konsumen sama-sama bisa menjaga keamanan kerja di lokasi PIBC," imbuh Arief.