Home Nasional Empat Wilayah di Rokan Hulu Riau Terendam Banjir, Imbas Luapan Sungai Rokan Kanan

Empat Wilayah di Rokan Hulu Riau Terendam Banjir, Imbas Luapan Sungai Rokan Kanan

Jakarta, Gatra.com - Sebanyak empat wilayah di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, terendam banjir usai meluapnya debit air Sungai Rokan Kanan ke permukiman warga, pada Selasa (21/3) kemarin. Akibatnya, hampir seribu unit rumah warga ikut terendam banjir.

"Data sementara yang berhasil dikumpulkan, 999 Kepala Keluarga dan 999 unit rumah warga terendam banjir dengan ketinggian muka air antara 70 hingga 150 sentimeter. Selain itu dua fasilitas ibadah dan beberapa segmen jalan pun ikut terendam," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, dalam keterangannya, Rabu (22/3).

Sementara itu, Muhari menyatakan, empat wilayah yang terendam banjir itu antara lain Desa Babussalam, Desa Pematang Berangan, Desa Koto Tinggi dan Kelurahan Pasir Pengairan yang berada di wilayah Kecamatan Rambah.

Muhari menyebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rokan Hulu bersama tim gabungan telah bergerak menuju lokasi banjir, guna melakukan pendataan, penanganan, serta evakuasi terhadap korban terdampak. Ia mengatakan, sejumlah perahu karet pun dikerahkan ke wilayah terdampak untuk mempermudah mobilisasi masyarakat.

Di samping itu, Muhari pun mengimbau pemerintah daerah untuk melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan untuk menanggapi adanya potensi hujan lebat pada wilayah terdampak. Pasalnya, berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, wilayah Rokan Hulu akan mengalami cuaca cerah berawan hingga hujan ringan pada Rabu (22/3) . Sementara itu, pada Kamis (23/3), wilayah itu akan mengalami hujan dengan itensitas sedang hingga lebat.

"BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah untuk melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan misalnya penguatan tanggul menggunakan sand bag disekitar daerah aliran sungai untuk mengurangi luapan debit air," katanya.

Muhari pun meminta agar masyarakat yang tinggal di sekitar sungai untuk membentuk tim penanganan bencana tingkat desa. Tak hanya itu, ia juga mengimbau warga untuk memantau informasi cuaca dan debit air sungai secara aktual untuk mengurangi potensi risiko ketika terjadi banjir.

201