Jepara, Gatra.com - Sebanyak 111 ekor hiu jenis hiu karang (black teeth) yang ditangkarkan di Pulau Menjangan Besar, Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mati secara misterius. Meski belum diketahui secara pasti penyebabnya, tetapi peristiwa ini bukan kali pertama.
Pemilik Penangkaran Hiu, Datang Abdul Rachim mengatakan, ada 111 ekor hiu yang mati secara berbarengan, Sabtu (18/3). Rata-rata hewan tersebut masih berusia 2 tahun.
"Sebelumnya pada pukul 01.30 WIB kita melakukan pengecekan, hiu masih dalam keadaan hidup. Lalu kita tidur, pukul 05.30 WIB bangun dan hiu sudah pada mati. Selama ini, hiu-hiu yang mati itu berada di Pulau Menjangan Besar," ujarnya, Selasa (21/3).
Datang Abdul Rachim tak tahu persis kenapa ratusan hiu itu mati. Sebelumnya, petugas juga sudah mengecak pasang surut air laut. Untuk itu, ia menilai, hiu-hiu itu sudah sangat bisa beradaptasi dengan kondisi air dan lingkungan. Sehingga kematian mendadak itu terasa janggal.
Menurut pengakuannya, kejadian itu bukan yang pertama kalinya. Tahun lalu, sebanyak 36 ekor hiu karang berumur sembilan tahun juga mati tiba-tiba.
Ia menduga hiu-hiu itu mati akibat kena racun. Namun dia tidak tahu siapa yang meracun hiu tersebut. Hanya saja ia sudah tak bisa lagi membuktikan secara ilmiah karena hiu itu sudah mati berjam-jam sebelum ditemukan.
Diketahui, penangkaran itu adalah salah satu obyek wisata unggulan di Karimunjawa. Bahkan, penangkarannya menjadi destinasi yang paling ramai dikunjungi para wisatawan.
Atas kejadian ini, ia mengaku mengalami kerugian lebih dari Rp25 juta. Jumlah tersebut terbilang masih cukup kecil, karena biaya pakan, jasa, dan waktu penangkaran belum terakumulasi kedalamnya.
Meskipun hiu itu tidak dilindungi pemerintah, ia secara mandiri menjadikan penangkarannya sebagai tempat wisata sekaligus konservasi. Hiu-hiu itu dia dapat dari nelayan yang tidak sengaja menjaring atau memancing.
Bahkan, setiap tahunnya ia selalu melepas sejumlah hiu karang ke laut lepas untuk menjaga ekosistem tetap terjaga. Sekarang hiu karang yang masih hidup di penangkaran tersebut, tinggal 16 ekor dengan umur antara 9-12 tahun.