Home Teknologi Inovasi AI Jarang Dapat Investor, Ini Sebabnya

Inovasi AI Jarang Dapat Investor, Ini Sebabnya

Jakarta, Gatra.com - Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional (Aptiknas) akui sulit mendapatkan investor untuk menghadirkan inovasi berbasis Artificial Intellegence (AI). Padahal, banyak sektor yang bisa dipermudah dengan kemajuan teknologi ini.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum 1 Bidang Talenta Digital Sandy Kusuma dan Ketua Komisi Tetap (Komtap) AI Karim Taslim dalam pertemuan di kantor Gatra pada Senin, (20/03).

"Mereka gak percaya dengan Indonesia," tutur Sandy Kusuma di Jakarta (20/3). Padahal, pasar Indonesia terbilang banyak. Mulai dari jumlah calon konsumen, sampai pada sektor-sektor yang bisa dikembangkan.

"Investor-investor besar ini masuk ke Indonesia ingin bermain aman, jadi, untuk yang istilahnya baru start, mereka jarang mau," ucap Karim Taslim.

Aptiknas sempat membocorkan ide mereka soal menggunakan AI untuk melakukan proyeksi stunting pada anak. Menggunakan sistem yang dibuat oleh Karim, Aptiknas berani menyebut, potensi pertumbuhan anak bisa diprediksi hanya dengan data konsisten selama enam bulan.

Namun, sebelum teknologi ini bisa dilakukan, Karim mengaku harus lebih dahulu mendapatkan data sebanyak minimal, 5 ribu responden. Para bayi dan anak juga harus dimonitor secara konsisten dalam kurun waktu yang ditentukan.

Untuk mendapatkan hal ini, Aptiknas tentu juga membutuhkan restu Pemerintah Indonesai, selain pendanaan dari investor. Melihat kebutuhan ini, Aptiknas mengaku mereka akan mulai rutin melakukan audiensi agar ide-ide mereka bisa lebih didengar dan lebih dekat menjadi kenyataan.

348