Yogyakarta, Gatra.com- Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), David Samual mengatakan bahwa neraca perbankan dalam negeri, utamanya Bank Umum Kategori Usaha (BUKU) IV dalam kondisi kuat. Menurutnya, tren CAR perbankan Cenderung meningkat.
“Hitungan BI likuiditas bayak, risiko kredit kecil, modal cukup ini indikator ketahanan bank di Indonesia. CAR trennya meningkat, CAR akan naik ke 27%," ujar David dalam pelatihan wartawan "Bauran Kebijakan dari Hasil RDG Maret 2023" di Yogyakarta, Sabtu (18/3).
Baca juga: Pengamat: Indonesia Mampu Antisipasi Dampak Bank Tutup di AS
Jika modal tier 1, yakni modal inti meliputi modal disetor, premi saham, serta laba ditahan dan cadangan minimum seharusnya di angka 20%-22%. Namun eksistingnya CAR Perbankan adalah ada diangka 25%.
Bahkan dia menyebut, untuk Bank BCA, ketika dalam kondisi makin stress membuatnya makin kuat. "BCA makin stress maka makin kondisi kuat (CAR-red)," kata David menambahkan.
Ekonomi Indonesia pun diyakini dalam kondisi baik seiring dengan ekonomi Tiongkok yang membaik juga. Untuk diketahui ekonomi Amerika Serikat menyumbang 25% akan ekonomi dunia. Demikian halnya dengan Eropa yang sama-sama menyumbang 25% ekonomi global.
Baca juga: SVB Tidak Beri Dampak Besar, BI: Sistem Ketahanan Bank Kita Baik
Adapun kontribusi ekonomi Tiongkok akan ekonomi global sebesar 15% hingga 16%. Bahkan kini "Negeri Panda" ini makin agresif dengan aktif di ajang internasional untuk meningkatkan ekonomi mereka.
"Prediksi ekonomi Rusia kolaps tidak terjadi dan dunia terbelah. Banyak ingin dagang dengan Rusia, negara India impor minyak besar dari Rusia. Kita belum tahu, apakah dunia mengarah kemana," jelas David.
Dia menuturkan bahwa pada akhirnya harapan ada perdamaian antara perang Rusia dan Ukraina. "Semoga renegosiasi supaya keduanya damai, supaya buat sesuatu kesepakatan baru. Perdagangan dan investasi baru bisa merubah konstilasi," ungkap David.