Jakarta, Gatra.com – Ruang ekspresi untuk melawan kekerasan seksual terhadap perempuan bisa dilakukan dalam berbagai bentuk. Bagi Forum seni pertunjukan Indonesia yang tergabung dalam Regina Art, teater dianggap menjadi saluran yang sesuai.
Perwakilan dari Regina Art, Joane Win, bercerita bahwa diplomasi tindak kekerasan seksual terhadap perempuan yang diambil pihaknya adalah dengan bercerita di atas panggung dalam bentuk teater monolog.
Pesan itu yang ia coba sampaikan lewat pementasan Cotton Candy. Joane memerankan karakter Lisa, seorang penyintas kekerasan seksual secara mendalam.
Karakter ini digambarkan tengah berjuang mengatasi traumanya di sebuah lembaga kesehatan mental. Di lembaga dengan fasilitas yang memadai nyatanya tak melulu menjadi tempat yang aman.
Karena diceritakan dalam teater tersebut, masih banyak korban kekerasan seksual yang tidak mampu menjangkau fasilitas kesehatan atau tidak mendapatkan pendampingan dari psikolog
"Lewat kisah Lisa ini, kami harap dapat mendorong banyak pihak untuk lebih memberikan dukungan bagi pemulihan mental korban kekerasan seksual, sesuai dengan kondisi masing-masing korban,” ujar Joane, Sabtu (18/3).
Regina Art mementaskan karya hasil saduran dari Ruang Arumanis yang mengeksplorasi tema kekerasan seksual terhadap perempuan dalam suatu peristiwa kerusuhan.
Pementasan ini pun sudah dilakukan di beberapa wilayah. Joane menyebut pementasan sebelumnya telah dilakukan di Meksiko dan New York. Pementasan yang dilakukan di Chicago, Amerika Serikat, ini pun jadi rangkaian pentas dari Cotton Candy.
Penampilan dan misi dari Regina Art di Chicago mendapat apresiasi dari audiens. Salah satu yang memberikan apresiasi adalah mahasiswi dari University of Illinois Chicago, Michelle Tedja, yang menyatakan bahwa pesan cerita Cotton Candy sangat kuat.
"Sangat ekspresif. Di Indonesia sering dengar banyak cerita tentang peristiwa kerusuhan saat itu, saya takut, dan mungkin tadi saat menonton saya jadi teringat lagi cerita-cerita itu jadi saya sempat menangis dan pergi keluar untuk menenangkan diri,” ujarnya.