Jakarta, Gatra.com - Persoalan Sampah di masyarakat saat ini bukan hanya sekedar kepatuhan membuang pada tempatnya, namun pemahaman atas memilah sampah. Pemahaman masyarakat atas pemilahan sampah ini yang harus menjadi perhatian seluruh pihak.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Pemerintahan Kabupaten Jombang pun menggagas Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (GRADASI) dan SmartCard Beresin Sampah sebagai upaya pemilahan sampah.
Dalam sambutannya, Bupati Jombang, Mundjidah Wahab, menyampaikan bahwa gerakan ini bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat dalam mengurangi, mengelola, dan memilah sampah dengan menerapkan pendekatan keagamaan dan kemanusiaan sebagai penggerak ekonomi sirkular.
“Kegiatan pemilahan sampah inikami dorong melalui program smart city dan banyak program lain yang diinisiasi bersama dengan masyarakat,” ujar Mundjidah dalam keterangannya, Sabtu (18/3).
Sementara itu, Direktur Penanganan Sampah KLHK, Novrizal tahar mengatakan gerakan pilah sampah dari rumah sejatinya telah dicanangkan sejak 2019 silam. Hal tersebut diharapkan dapat mendorong gerakan-gerakan lainnya timbul.
Gerakan sedekah sampah merupakan gerakan ekonomi inklusif, sehingga jika bisa dimasifkan ke seluruh Indonesia, maka persoalan sampah bukanlah masalah,” kata Novrizal dalam keterangannya.
Dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, upaya yang dilakukan GRADASI dan keterlibatan pemangku kepentingan keagamaan adalah hal yang sangat penting.
Seperti diketahui, GRADASI di Kabupaten Jombang telah diinisiasi oleh Pondok Pesantren Mambaul Hikam dengan melibatkan 80 pondok pesantren, madrasah, dan komunitas lintas agama.
“Jombang adalah contoh yang baik dalam menunjukkan partisipasi komunitas keagamaan dalam pengelolaan sampah,” jelasnya.