Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan penyaluran beras bantuan sosial (bansos) bakal dilakukan sebelum puasa Ramadan berlangsung. Nantinya, setiap penerima bansos akan mendapatkan 10 kilogram beras setiap bulan hingga Mei 2023.
"Oh iya, sebelum puasa disalurkan. Maret ini sudah penyaluran," ujar pria yang juga akrab disapa Buwas itu saat ditemui di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (17/3).
Adapun Buwas menjelaskan bahwa dalam menyiapkan beras bansos, sebagian akan dipasok dari perusahaan swasta. Perusahaan beras swasta itu, kata Buwas atas rekomendasi dari Badan Pangan Nasional untuk memproduksi beras bansos. Nantinya, beras yang sudah diproduksi swasta kemudian dibeli oleh pihak Bulog.
"Karena dia (swasta) sudah ada HPP (harga pembelian pemerintah) dan HET (harga eceran tertinggi). Kita beli kesanggupan dia berapa. Pembelian itu akan kita gunakan untuk bansos yang ditambahkan," jelas Buwas.
Baca juga: Soal Opsi Impor Beras dari India, Bulog: Bukan Kita Hobi, Hanya Antisipasi
Apabila produksi dan ketersediaan beras Bulog tidak mumpuni untuk kebutuhan bansos, Buwas mengatakan pertimbangan pemenuhan kebutuhan bakal diputuskan oleh Badan Pangan Nasional. Opsi pemenuhan bisa dilakukan dari dalam atau luar negeri dengan mengimpor.
"Bilamana nanti kurang, mau enggak mau untuk kebutuhan itu Pak Arief (Badan Pangan Nasional) yang menentukan dari luar atau tidak," ucap Buwas.
Sebelumnya, Buwas mengatakan pihaknya akan menyalurkan sekitar 210 ribu ton beras bansos setiap bulannya untuk dibagikan kepada sekitar 21,3 juta keluarga. Adapun daftar penerima bansos beras berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial.
Baca juga: Pedagang Diminta Tak Jual Telur Terlalu Murah, Kepala Badan Pangan: Beli Rokok Rp30 Ribu Saja Bisa
Dengan begitu, setidaknya dibutuhkan sekitar 600 ribu ton beras untuk program sosial selama tiga bulan ini hingga Mei 2023. Di satu sisi, per hari ini stok beras Bulog untuk kebutuhan komersial maupun cadangan beras pemerintah (CBP) hanya sekitar 280 ribu ton.
Adapun Kementerian Keuangan sebelumnya menyebut bahwa dalam program bansos pangan ini pemerintah telah menganggarkan Rp7,9 triliun untuk Bulog menyalurkan bansos beras. Sementara untuk bansos pangan protein berupa telur dan daging ayam anggaran yang tersedia sekitar Rp460 miliar untuk ID Food menyalurkan kepada 2,1 juta keluarga dengan anggota yang berpotensi stunting.