Jakarta, Gatra.com - Pedagang beras di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur membeberkan kesulitannya mendapatkan beras medium Bulog dengan harga terjangkau. Salah seorang pedagang, Ningsih, menyebut dirinya harus menunggu 1,5 bulan hingga beras medium yang ia pesan dari Bulog sampai di tempatnya berdagang.
"Prosesnya satu bulan setengah dari awal pembelian. Aku pesan bulan Februari dari Bulog baru dikirim Selasa kemarin (14 Maret 2023)," ungkap Ningsih saat ditemui usai lapaknya didatangi pejabat Bulog dan Badan Pangan Nasional di Pasar Kramat Jati, Jumat (17/3).
Ningsih pun mengatakan untuk bisa membeli beras medium di Bulog secara langsung, dirinya harus melengkapi sejumlah persyaratan. Mulai dari menunjukkan KTP hingga NPWP untuk bisa membeli sekitar lima ton beras dari Bulog.
Baca juga: Satgas Pangan Polri Ungkap Alasan Menaikan Harga Dasar Beras
Beras medium di Bulog, Ningsih jual seharga Rp8.300 per kilogram. Namun harga itu belum termasuk ongkos kirim dari gudang Bulog ke lapaknya di Kramat Jati. Sampai di lapaknya, ia menjual beras medium Bulog seharga Rp9.450 per kilogram kepada konsumen.
"Uang transportnya Rp1.750.000, jadi harganya (beras) sama transport jadi Rp8.650 per kilogram (modal)," jelasnya.
Ningsih mengaku minat pembeli beras medium Bulog cukup banyak. Karena itu, ditengah stok beras yang tipis, Ningsih mengatakan juga sempat membeli beras medium Bulog di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).
Namun, menurut pengakuan Ningsih harga beras Bulog di PIBC jauh lebih mahal. Bahkan mencapai Rp9.700 per kilogram. Ia pun saat itu terpaksa menjual beras medium Rp10.000 per kilogram.
"Pas itu beras Bulognya sudah habis, Jadinya saya beli di PIBC jadinya lebih mahal Rp9.700 per kilogram," tuturnya.
Ningsih juga mengaku sempat mengajukan permintaan pembelian beras langsung kepada sales Bulog di PIBC. Tetapi, kata dia, sales Bulog kerap mengatakan stok beras sudah habis dan tidak tersedia. Oleh karena itu kemudian Ningsih berupaya langsung membeli beras di Gudang Perum Bulog Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Ia pun berharap ketersediaan beras Bulog bisa dipastikan ada dengan harga terjangkau sebesar Rp8.300 per kilogram sudah termasuk biaya pengiriman. Dengan begitu, harga beras medium di pasaran bisa terjaga murah.
"Usulnya kalau Rp8.300 per kilogram ya bersih gitu," imbuhnya.
Baca juga: Soal Opsi Impor Beras dari India, Bulog: Bukan Kita Hobi, Hanya Antisipasi
Seperti diketahui, memasuki musim panen raya padi tahun ini pemerintah melalui Badan Pangan Nasional menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah atau beras dan harga eceran tertinggi (HET) beras terbaru. HPP beras di gudang Perum Bulog terbaru disepakati sebesar Rp 9.950/kg.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menyebut untuk HET dihitung berdasarkan zonasi. Zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali. NTB, dan Sulawesi. Zona 2 meliputi Sumatera selain Lampung dan Sumatera Selatan, NTT, dan Kalimantan. Zona 3 meliputi Maluku dan Papua.
Adapun HET Beras Medium di Zona 1 ditetapkan sebesar Rp 10.900/kg, di Zona 2 sebesar Rp 11.500/kg, dan di Zona 3 sebesar 11.800/kg. Kemudian untuk HET Beras Premium di Zona 1 Rp 13.900/kg, Zona 2 Rp 14.400/kg, dan Zona 3 Rp 14.800/kg.
Menyitir data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan, rata-rata harga beras medium secara nasional per 17 Maret 2023 sebesar Rp11.900/kg atau naik 6,25% dibandingkan harga pada 2 Januari 2023 sebesar Rp11.200/kg. Dengan begitu, rata-rata harga beras medium secara nasional saat ini masih di atas HET terbaru yang ditetapkan sebesar Rp10.900-Rp11.800/kg.