Jakarta, Gatra.com- Bersamaan dengan Hari Perempuan Internasional di bulan Maret, L'Oréal Paris bersama PT JakLingko Indonesia, PT KAI (Persero), PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), PT LRT Jakarta, PT MRT Jakarta, dan PT Transjakarta menggelar kampanye bersama Stand Up Melawan Pelecehan Seksual di Transportasi Umum.
Belakangan ini, kita ketahui tindakan pelecehan seksual kerap terjadi di dalam sarana transportasi umum, yang rentan
dialami oleh kaum wanita. Kampanye ini bertujuan untuk memberikan pembekalan efektif dalam melawan pelecehan seksual di ruang publik, menggunakan Metodologi Intervensi 5D L'Oréal Paris yang dikembangkan bersama dengan para pelatih profesional.
Metode Intervensi 5D
Metode Intervensi 5D (Dialihkan, Dilaporkan, Dokumentasikan, Ditegur, dan Ditenangkan) telah diakui oleh sejumlah ahli sebagai pilihan yang aman, mudah diaplikasikan, praktis, dan efektif untuk digunakan baik bagi saksi maupun korban pelecehan seksual sebagai solusi yang dapat membantu saksi untuk berani mengambil tindakan.
"Melalui kegiatan kampanye bersama lawan pelecehan seksual di transportasi umum ini, saya kembali mengingatkan sekaligus mengajak masyarakat pengguna transportasi umum untuk membangun kesadaran saling menjaga kenyamanan dan keselamatan pengguna transportasi
umum, khususnya dari tindakan pelecehan seksual," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal dalam konferensi pers L'oreal Paris x JakLingko Stand Up Against Sexual Harassment in Public Places, di Jakarta, Kamis (16/3).
Baca juga: Hari Perempuan Internasional dan Kiprah Perempuan dalam Digitalisasi UMKM
Cinta Laura, L'Oréal Paris Brand Ambassador dan Stand Up Advocate mengatakan, menurut data IPSOS ada 91% orang pernah menyaksikan pelecehan seksual di ruang publik dan tidak tahu harus berbuat apa. Sedangkan 71% mengatakan situasi akan membaik jika
seseorang membantu.
Fenomena 'Bystander Effect'
Cinta mengaku mendapat gambaran lebih luas setelah berbincang dengan para komuter dan petugas transportasi umum, serta menggali lebih dalam mengenai fenomena ‘bystander effect’. "Saya mendapatkan perspektif lebih luas akan pentingnya pemahaman masyarakat akan teknis Metode Intervensi 5D agar para saksi dapat melakukan intervensi secara efektif untuk melawan kejadian pelecehan seksual di ruang publik,” tegas dia.
“Bystander effect” atau “efek pengamat/saksi” adalah teori psikologi sosial yang menunjukkan reaksi psikologis ketika seseorang membutuhkan pertolongan tapi orang-orang disekitarnya tidak ada yang membantu karena sama-sama beranggapan bahwa akan ada orang lain yang akan menolong korban.
Baca juga: Mantan PMI Kartika Puspitasari Ceritakan Getirnya Disiksa Majikan di Hong Kong
Sehingga pada akhirnya tidak ada orang yang menolong sama sekali. Fenomena bystander effect ini menjadikan para saksi terpaku menyaksikan korban meminta tolong dengan berharap ada orang lain yang akan membantunya.
Jadilah Hero Melawan Pelecehan Seksual
Direktur Utama PT JakLingko Indonesia, Mega Tarigan berharap upaya edukasi ini akan membantu meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi pengguna, pelaju, sehingga mereka tidak merasa ragu memilih transportasi umum. "Ayo naik transportasi umum, jangan takut, transportasi umum aman nyaman. Jadilah 'hero' disekeliling kita untuk bersama-sama lawan pelecehan seksual di transportasi umum,” katanya.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo mengatakan, untuk memitigasi tindak pelecehan seksual di kereta api, KAI Group telah melakukan berbagai langkah seperti penyediaan kereta khusus perempuan pada commuter line. Serta rutin melakukan sosialisasi anti kekerasan seksual di stasiun dan selama dalam perjalanan.
"Petugas kami juga terus meningkatkan pengawasan dan pengamanan guna meminimalisasi ruang bagi pelaku untuk melakukan niatnya. Jika pelanggan merasa dilecehkan, kami minta agar jangan ragu untuk segera melaporkan kepada petugas, dan kami siap mendampingi jika hendak dilanjutkan ke ranah hukum," tegasnya.
KCI Memiliki Sistem CCTV Analytic
Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Suryawan Putra Hia menambahkan, KCI saat ini mempunyai sistem CCTV Analytic sebagai sistem pencegahan terjadinya tindak pelecehan. Dimana foto pelaku tindak pelecehan yang tertangkap akan dimasukan ke dalam sistem.
"Sehingga bila pelaku kembali naik commuter line dan tertangkap di sistem CCTV Analytic akan memberikan peringatan kepada petugas untuk dilakukan pencegahan dan larangan untuk masuk dan naik commuter line," jelasnya.
Baca juga: Menlu: Perempuan Harus Jadi Solusi Setiap Situasi
Chief of Corporate Affairs, Engagement & Sustainability L'Oréal Indonesia, Melanie Masriel mengatakan, sejak lebih dari 52 tahun yang lalu, L’Oréal Paris telah menggaungkan pesan pemberdayaan perempuan melalui “Because you’re worth it”. "Inilah mengapa L'Oréal Paris mengusung gerakan Stand Up untuk melawan pelecehan seksual yang dapat mengganggu self-worth kita," ujarnya.