Jakarta, Gatra.com- Meski PDI Perjuangan masih mengunci rapat nama calon presiden (capres) yang akan mereka usung, Ganjar Pranowo sudah sejak lama unggul di elektabilitas. Namun, hasil survei dari Political Weather Station (PWS) menunjukkan gubernur Jawa Tengah ini peluangnya lebih tinggi jika mengisi kursi nomor dua.
Senada dengan isu yang santer belakangan, jika Ganjar mau duet dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, peluangnya duduk di kursi pemerintah jauh lebih besar. Beberapa simulasi PWS memprediksi dominasi Prabowo di Pilpres 2024 nanti.
Simulasi pertama menggunakan pasangan yang sudah sering didengar di publik. Hasilnya, Prabowo-Ganjar menang dengan 46,2%. Sementara, Anies-AHY harus puas di posisi kedua dengan 29,8%. Airlangga-Erick di posisi ketiga dengan 19,5%. Sebanyak 4,5% responden belum memilih.
"Kemudian PWS membuat simulasi jika Pilpres diikuti empat pasangan untuk mengantisipasi PDI Perjuangan mengusung kadernya sendiri sebagai capres-cawapres, yakni pasangan Ganjar-Puan Maharani," tutur Peneliti Senior PWS, Sharazani MA melalui konferensi pers daring, Selasa (14/3).
Jika Ganjar benar-benar dipasangkan dengan Puan Maharani, mereka akan kalah dan hanya mendapat 23,8%. Prabowo diprediksi akan menggandeng Gubernur Jawa Timur Khofifah dan menduduki posisi pertama di putaran satu dengan persentase 31,4%.
Sementara, Anies-AHY masih di posisi kedua dengan 27,5% dan Airlangga-Erick dengan 15,6% di posisi terakhir. Responden yang tidak memilih hanya 1,7%.
"Saat PWS meminta responden untuk memilih dua pasangan capres-cawapres yang akhir-akhir ini tengah viral atau sering muncul di media, yakni Prabowo-Ganjar dan Ganjar-Erick, sebanyak 49,5% menjatuhkan pilihan pada Prabowo-Ganjar," tutur Sharazani.
Dalam simulasi ini, Ganjar diposisikan sebagai capres dan cawapres. Prabowo-Ganjar 49,5%, sedangkan, Ganjar-Erick 41,8%. Responden yang tidak memilih cukup banyak, sekitar 8,7%.