Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata, membeberkan pemerintah bakal menggelontorkan dana APBN sekitar Rp7,9 triliun untuk program bantuan sosial (bansos) pangan. Isa menyebut dana tersebut akan dibayarkan kepada Perum Bulog sebagai penyalur bansos beras.
"Nanti setelah dibagikan oleh Bulog (beras), mereka (Bulog) akan menagihkan kepada APBN. Perkiraan kami sekitar Rp7,8 - Rp7,9 triliun termasuk ongkos membagikannya," ungkap Isa dalam konferensi pers APBN KiTa di Kementerian Keuangan, Selasa (14/3).
Isa menyebut target penerima bansos beras tahun ini mencapai 21,3 juta keluarga. Adapun data penerima, kata Isa, pemerintah mengacu pada DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) milik Kementerian Sosial.
"Ini tujuannya untuk mengendalikan inflasi dan juga harga beberapa komoditas pangan di tingkat produsen," jelas Isa.
Sementara untuk bansos pangan protein berupa telur dan ayam. kata Isa penyalurannya diprioritaskan untuk keluarga dengan balita atau anak berpotensi stunting (tengkes). Adapun diperkirakan, jumlah keluarga penerima bantuan pangan protein mencapai 2,1 juta keluarga. "Datanya dari BKKBN," ucapnya.
Isa menjelaskan, distribusi bansos pangan protein berupa telur dan ayam akan dimandatkan kepada Badan Pangan Nasional menggunakan anggaran APBN tahun ini. Dengan jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk program bansos protein mencapai Rp460 miliar untuk periode tiga bulan penyaluran.
"Perkiraan sementara akan ditagihkan pada APBN untuk ayam, telur termasuk distribusinya sekitar Rp460 miliar untuk tiga bulan pembagian selama Maret, April dan Mei," imbuh Isa.