Pati, Gatra.com - Sebanyak 17 desa di enam kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, masih tergenang banjir, Senin (13/3). Meski begitu, hal ini menjadi indikasi jika banjir di Bumi Mina Tani berangsur surut. Pasalnya beberapa waktu lalu, tercatat sebanyak 55 desa di 12 kecamatan tergenang.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Martinus Budi Prasetya mengatakan, surutnya banjir di sejumlah kecamatan ini karena menurunnya intensitas hujan.
"Situasi terkini, banjir berangsur surut. Ini karena debit air Sungai Silugonggo berkurang, sehingga air banjir mengalir ke sungai ini," ujarnya.
Keenam kecamatan yang masih terdampak bencana adalah Kecamatan Sukolilo, Kayen, Gabus, Juwana, Pati Kota, dan Jakenan.
"Untuk wilayah di Kecamatan Juwana yang masih genangannya masih tinggi itu tinggal di Desa Doropayung. Ketinggian air antara 10-50 sentimeter," terangnya.
Sementara di Kecamatan Pati Kota tinggal dua desa yang masih tergenang setelah sebelumnya ada tujuh desa yang kebanjiran. Desa yang masih tergenang yakni Desa Gajahmati dan Mustokoharjo dengan ketinggian air berkisa 5-65 sentimeter.
Begitu juga dengan Kecamatan Jakenan. Kini, tinggal tiga desa yaitu Desa Ngastorejo, Karangrowo dan Kedungmulyo dengan ketinggian 5-80 sentimeter. Sebelumnya, tujuh desa di kecamatan itu kebanjiran.
"Juga masih ada genangan di Desa Kasiyan (Kecamatan Sukolilo). Kami sudah turunkan bantuan logistik dengan jumlah yang cukup banyak sekitar 350 paket sembako," pungkasnya.