Kyiv, Gatra.com - Militer Ukraina sedang mempersiapkan serangan balasan untuk menghambat gerak maju pasukan Rusia. Ukraina menyusun barisan pertahanan di Bahkmut untuk mengulur waktu dan memeras sumberdaya militer Rusia.
Komandan pasukan darat Ukraina Oleksandr Syrsky mengatakan taktik itu disiapkan untuk mendapatkan waktu dalam persiapan serangan balasan yang akan datang.
"Saat ini, pahlawan sebenarnya adalah para pembela yang bertahan di front depan wilayah timur dan menimbulkan kerugian terbesar, tidak menyisakan diri mereka sendiri maupun musuh," kata Syrsky seperti dikutip dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (11/3). "Perlu mengulur waktu untuk membangun cadangan dan melancarkan serangan balasan," tambahnya.
Dalam sebuah video yang dirilis pada hari Sabtu, Yevgeny Prigozhin, kepala kelompok tentara bayaran Rusia Wagner, mengatakan pasukannya sudah berada dekat dengan pusat administrasi kota.
Berdiri di atap gedung tinggi di tempat yang disebutnya berada di Bakhmut, Prigozhin terlihat menunjuk ke arah sebuah gedung di kejauhan.
"Itu gedung pemkot, pusat kota," katanya dengan pakaian lengkap ala militer. "Jaraknya satu kilometer dua ratus meter."
Prigozhin mengatakan hal terpenting sekarang adalah menerima lebih banyak amunisi dari tentara dan "bergerak maju", seperti dilaporkan The Moscow Times, Minggu (12/11).
Baca juga: Serangan Mematikan Rusia Menghantam Ukraina, Kota Bakhmut bakal Dikuasai
Intelijen Inggris mengatakan garis depan telah bergeser tetapi kemajuan Rusia lebih lanjut di kota yang hancur itu akan "sangat menantang". Sungai Bakhmutka di tengah kota kini menandai garis depan.
"Pasukan Ukraina menguasai bagian barat kota dan telah menghancurkan jembatan utama di atas sungai, yang membentang dari utara ke selatan melalui sebidang tanah terbuka selebar 200 meter-800 meter," kata Kementerian Pertahanan Inggris.
"Daerah ini telah menjadi zona pembunuhan, kemungkinan membuatnya sangat menantang bagi pasukan Wagner yang mencoba melanjutkan serangan frontal mereka ke arah barat."
Kementerian Pertahanan Ukraina pada hari Sabtu melaporkan bahwa pasukannya telah memukul mundur "lebih dari 100 serangan musuh". Dalam wawancara dengan surat kabar Prancis Journal du Dimanche, Wakil Perdana Menteri Ukraina Olga Stefanishyna menggarisbawahi kerugian manusia dari serangan Rusia terhadap Bakhmut.
"Ribuan tentara Rusia tewas dalam jumlah yang cukup besar dalam pertempuran ini," katanya. "Massa manusia dari infanterinya adalah senjata yang tangguh, tampaknya tidak ada habisnya."
Tetapi bahkan jika Rusia benar-benar menguasai "kota kecil," tambahnya, "itu tidak akan berdampak pada koridor strategis yang masih kami kendalikan di wilayah tersebut."