Semarang, Gatra.com – Polda Jawa Tengah (Jateng) meminta segala aktivitas masyarakat di sekitar Gunung Merapi terutama di radius 7 km agar dihentikan menyusul terjadinya erupsi gunung berapi itu.
"Baik aktivitas pendakian gunung, wisata maupun penambangan pasir. Kami minta untuk segera dihentikan dan warga agar segera bergeser ke lokasi yang lebih aman,” kata Kapolda Jateng melalui Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M. Iqbal Alqudusy, Sabtu (11/3).
Lebih lanjut Iqbal menyatakan, Gunung Merapi yang berada di perbatasan provinsi Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluarkan guguran awan panas pada Sabtu pukul 12.12 WIB yang meluncur ke arah Bebeng/Krasak, Yogyakarta
Guyuran lava juga terpantau terjadi satu kali dengan jarak luncur 1500 meter ke arah barat daya. Kondisi menyebabkan terjadinya hujan abu sejumlah wilayah di Boyolali antara lain Dukuh Tlogolele; Dukuh Tlogomulyo; Dukuh Ngadirojo; Dukuh Karang; Dukuh Gumukrejo; Dukuh Belang; Dukuh Takeran; Dukuh Stabelan
Di Desa Klakah yakni di Dukuh Bangunsari; Dukuh Klakah Duwur; Dukuh Klakah Tengah; Dukuh Klakah Ngisor, dan Desa Jrakah di Dukuh Jrakah.
“Kami minta masyarakat jangan mudah termakan berita hoax dan selalu mematuhi anjuran yang diberikan oleh pemerintah, petugas TNI dan Polri serta pihak berkompeten lainnya,” ujar Kabid Humas Polda Jateng.
Iqbal menambahkan, telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulang Bencana Daeah (BPBD) Jateng menyiapkan personil untuk digerakkan bila sewaktu-waktu dibutuhkan
“Polda Jateng juga mengeluarkan sejumlah himbauan agar masyarakat aman dan tidak terdampak serius dari letusan Gunung Merapi,” ujarnya.
Imbaun itu antara lain, menyiapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengatasi debu vulkanik, serta logistik perorangan, antara lain makanan siap saji, uang tunai yang cukup serta obat-obatan.
“Kami menghimbau warga untuk mengenakan pakaian tertutup yang melindungi tubuh seperti, baju lengan panjang, celana panjang, dan topi,” katanya.