Sragen, Gatra.com- Bulog ditarget mampu menyerap 2,4 juta ton gabah di tahun ini. Produksi beras dalam negeri secara maksimal diprediksi mampu menstabilkan harga beras dan memberi jaminan harga layak di tingkat petani.

Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan pabrik penggilingan padi atau Modern Rice Miling Plant (MRMP), di Kelurahan Karangmalang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Sabtu (11/3).

"Pada dua hari yang lalu di kebumen dan tadi pagi di kabupaten Ngawi semua telah mulai panen raya tahun ini. Oleh sebab itu pada pagi ini saya minta pada Bulog, pak dirut agar sebanyak-banyaknya menyerap gabah yang ada di petani, dengan harga GKP yang akan nanti disampaikan dan ditentukan oleh kepala badan pangan nasional,” kata Presiden Jokowi.

Dengan serapan maksimal gabah oleh bulog, bisa mengelola ketahanan pangan nasional dan menjaga harganya tetap stabil dan wajar. Panen padi serentak di Jawa dan sekitarnya merupakan momentum paling tepat mengawalinya. Ia mengatakan telah melihat lebih dekat sentra penghasil padi saat panen raya dalam beberapa hari terakhir.

Di MRMP Sragen, kedatangan Jokowi didampingi Kepala Bulog Budi Waseso, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kepala Kepolisian Daerah Irjen Pol Ahmad Lutfhi.
Lalu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati serta Komandan Resor Militer (Danrem) 074/Warastratama Surakarta Kolonel Inf Anan Nurakhman.

Rombongan sempat berkeliling meninjau tempat penggilingan padi modern dan mengecek beras yang telah digiling.

Jokowi menambahkan, sentra penggilingan padi di Sragen milik Bulog itu diharapkan bisa memperkuat Bulog dalam menyerap gabah petani.

"Mengenai sentra penggilingan padi di Sragen yang dimiliki Bulog yang kita resmikan pagi ini, juga terdapat di 7 lokasi lain yang telah beroperasi. Di Subang, Kendal, Karawang, Lampung, Bojonegoro, Magetan dan Sragen ini akan memperkuat kekuatan Bulog dalam menyerap gabah dari petani dalam kapasitas yang besar," tandasnya.