Jakarta, Gatra.com - Lima musisi senior ternama Indonesia luncurkan album kompilasi terbaru bertajuk "Musikilas Hits Nostalgia". Diproduksi oleh HP Music bersama dengan Jagonya Musik & Sport Indonesia dan KFC indonesia, album ini didedikasikan sebagai tribute untuk mengenang Hadi Soenyoto, produser musik ternama Indonesia sejak tahun 1990-an sekaligus pendiri dari HP Music.
Album "Musikilas Hits Nostalgia" merupakan kompilasi dari beberapa tembang lawas oleh lima musisi legendaris Indonesia, antara lain Ita Purnamasari, Nicky Astria, Obbie Mesakh, (alm) Broery Marantika, dan Dewi Yull. Berisikan 10 lagu, album ini diproduksi dengan sentuhan musik pop dan rock dari lagu-lagu nostalgia yang hits pada masanya.
Kesepuluh lagu yang ada di dalam album ini adalah "Jerit Anak Manusia", "Terus Berlari", "Kau Bukan Dirimu", "Kini Baru Kau Rasa", "Sanggupkah Aku", "Semua Jadi Satu", "Kisah Kasih di Sekolah", "Kau Tercipta Bukan Untukku", "Rindu yang Terlarang", dan "Widuri."
Sebagai salah satu artis pengisi album kompilasi ini, Ita Purnamasari mengaku senang dan berharap masyarakat dapat bernostalgia kembali melalui karya satu ini.
"Kompilasi CD di 'Musikilas' dengan para penyanyi legend ini adalah sesuatu barang yang sudah langka di era digital ini. Tapi jangan salah, banyak orang yang masih merindukan CD, termasuk para fans saya. Anak-anak milenial sekarang juga menikmati (musik lawas), masih pengen tahu seperti apa, sih, (lagu) kalau terangkum dalam sebuah CD. Lewat 'Musikilas' ini, tentunya kita sekalian bernostalgia dan milenial akan mengenal lagu-lagu yang dulu dan masih ada sampai sekarang," kata Ita dalam konferensi pers di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/23).
Sementara itu, Dewi Yull menyebut bahwa kompilasi album ini dapat didengarkan oleh semua usia, termasuk generasi muda untuk mengetahui sejarah musik di Indonesia lewat lagu-lagu hits era dulu.
"Karya itu tidak pernah habis. Karya itu tidak pernah putus. Ini (kompilasi album 'Musikilas') sebuah recycle yang menarik karena generasi sekarang juga bisa tahu lagu-lagu yang beberapa puluh tahun yang lalu itu meledak apa saja" tutur Dewi.
Obbie Mesakh juga berharap dapat berkolaborasi dengan para musisi muda setelah proyek kolaborasi Musikilas ini selesai.
"Saya percaya kalau saya berkolaborasi dengan kawan-kawan muda yang keren itu bisa membuat suatu lagu yang (dapat bertahan) lama," kata Obbie.
CEO HP Music sekaligus putra dari Hadi Soenyoto, Bobby Anugrah menceritakan ide awal pembuatan album kompilasi dari lagu-lagu lawas ini. Seperti diketahui, HP Music merupakan perusahaan di bidang industri musik yang telah memproduksi ratusan lagu-lagu hits, khususnya lagu lawas yang masih menjadi legenda hingga saat ini. Melalui proyek album Musikilas ini, HP Music ingin mengajak para pencinta musik untuk bernostalgia bersama sekaligus memperkenalkannya kepada generasi muda Indonesia.
"Terakhir kan memang kita (HP Music) bingung pakai nama (apa untuk album ini). (Kata) 'golden hits' sudah normal, biasa. Bernostalgia doang kayaknya kurang, kita (akhirnya berpikir) kenapa nggak kita bikin (kata) 'yang lalu' kan (artinya) 'kilas', digabung aja dengan kata musik jadinya 'musikilas'. Akhirnya kita setuju sepakat dengan nama 'Musikilas Hits Nostalgia' dan memang catchy banget menurutku, sih," ujar Bobby.
Sejak tiga bulan pertama, album kompilasi Musikilas Hits Nostalgia telah meraih prestasi dengan total penjualan hingga 150.000 keping CD. Album ini bisa didapatkan di 750 gerai KFC yang tersebar di seluruh Indonesia.