Jakarta, Gatra.com- Shane Lukas (19) terlihat menangis saat melakukan rekonstruksi kasus penganiayaan terhadap D(17) oleh Mario Dandy Satriyo (20). Momen tersebut terjadi saat D, yang terkapar setelah dianiaya Mario, hendak dilarikan ke rumah sakit.
Awalnya, Shane melihat adegan D yang tak berdaya. Kemudian, saksi N yang merupakan ibu rekan D meneriaki aksi penganiayaan tersebut hingga akhirnya security Komplek Green Permata Residence menghampiri dan ikut membantu membopong D ke dalam mobil N.
Saat momen tersebut, tampak Shane menangis. Dia juga mengusap matanya beberapa kali.
Kuasa hukum Shane, Happy SP Sihombing, membenarkan bahwa kliennya menangis saat rekonstruksi. Tepatnya saat memperagakan adegan hendak membawa David ke RS.
"Iya, betul," katanya saat dikonfirmasi terkait Shane menangis Jumat (10/3)
Menurut Happy, selain saat adegan tersebut, Shane menangis saat adegan-adegan terakhir rekonstruksi.
"Selain itu, tadi waktu dia yang terakhir," katanya.
Happy menambahkan, Shane menangis lantaran tak menyangka akan terjadi penganiayaan. Selain menangis, Happy menyampaikan, Shane gemetar saat rekonstruksi.
"Dalam pembicaraan kami, dia selalu mengatakan tidak sangka kejadian akan seperti ini, dia juga tidak tau diajak mau ke TKP, tapi dia merasa tidak berdaya, maka dia sedih, dia selalu nunduk dan gemetaran tadi," katanya.
D menjadi korban penganiayaan oleh Mario Dandy pada Senin (20/2) malam di sebuah perumahan di kawasan Pesanggrahan, Jaksel. Akibat penganiayaan tersebut, D harus dirawat intensif di rumah sakit (RS).
Tersangka Mario Dandy dan Shane Lukas ditahan di ruang tahanan Polda Metro Jaya. Sementara AG, yang merupakan pacar Mario Dandy, resmi ditahan hari ini di Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial (LPKS) selama kurun 7 hari. Penyidik memiliki opsi untuk memperpanjang masa penahanan AG selama 8 hari lagi.