Dharmasraya, Gatra.com - Ratusan kepala keluarga (KK) di empat nagari (desa) di Kecamatan Timpeh, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat terdampak banjir akibat tingginya curah hujan.
Rincian data diterima Gatra.com, di Nagari Timpeh 62 KK (279 jiwa), Nagari Tabek 152 KK (492 jiwa), Nagari Taratak Tinggi 329 KK (1.097 jiwa), dan Nagari Ranah Palabi 7 KK (28 jiwa), sehingga total yang terdampak 550 KK (1.896 jiwa).
Sementara untuk bangunan, di Nagari Timpeh sekitar 90 unit rumah, Nagari Taratak Tinggi 329 unit rumah, dan Nagari Tabek 4 unit rumah. Selain rumah, banjir juga menggenangi 6 unit sekolah, 4 unit rumah ibadah, dan 2 unit fasilitas kesehatan.
Jadi informasi yang kita terima dari BPBD setempat, ada 423 rumah yang terdampak, kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur secara tertulis pada Jumat, (10/3) sore.
Kendati begitu, lanjut Rumainur, tidak ada korban jiwa akibat banjir di Dharmasraya tersebut. Selain itu, BPBD Dharmasraya juga telah melakukan koordinasi dengan perangkat kecamatan dan nagari setempat untuk pendataan dan evakuasi.
Mereka (BPBD Dharmasraya) juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sumbar melaporkan kejadian bencana tersebut, ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dharmasraya. Eldison membenarkan, terjadinya banjir di daerah setempat lantaran meluapnya aliran Sungai Batang Timpeh akibat tingginya curah hujan.
Dia menyampaikan, hujan mengguyur Dharmasraya sejak pukul 22.00 WIB pada 9 Maret hingga pukul 06.00 WIB pada 10 Maret 2023. Akibatnya Sungai Batang Timpeh meluap hingga menggenangi ratusan rumah warga.
Ada beberapa titik genangan banjir ketinggiannya mencapai 1 meter lebih. Beberapa sekolah terpaksa diliburkan sementara waktu, jelas Eldison.