Jakarta, Gatra.com - Perempuan inisial AG (15) diketahui menghubungi CDO (17) sebelum penganiayaan oleh Mario Dandy Satriyo (20) terjadi. AG sempat berdalih ingin mengembalikan kartu pelajar kepada David.
Hal itu terungkap dalam rekonstruksipenganiayaan CDO di lokasi kejadian, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/3). Diketahui, sebelum AG mengirimkan chat WhatsApp kepada David, AG sudah bersama Mario Dandy.
AG dijemput Mario Dandy dari sekolahnya. Setelah menjemput AG, Mario Dandy lanjut menjemput Shane Lukas dengan mobil Rubicon berpelat nomor B-120-DEN.
"Pada saat sudah bertiga, anak AG mengirim pesan ke anak CDO bahwa akan menuju ke Lebak Bulus, kemudian anak CDO mengatakan tidak sedang di Lebak Bulus. Kemudian CDO men-share lokasi sedang di Green Permata," ujar penyidik membacakan adegan rekonstruksi.
Kemudian mereka menuju ke lokasi David berada. Mario Dandy, Shane Lukas, dan AG naik Rubicon ke Ulujami.
Niat Memukuli David
Dalam perjalanan menuju ke lokasi, Mario Dandy sempat menyampaikan tujuannya ke Green Permata. Mario Dandy menyampaikan hendak memukuli orang kepada Shane Lukas.
"Ketika ingin menuju anak CDO, Tersangka MDS menyampaikan kepada SL 'gue mau mukulin orang nih'," kata penyidik.
Tibalah kemudian mereka bertiga di lokasi. Saat itu David tak langsung menemui Mario Dandy dkk.
David menjadi korban penganiayaan oleh Mario Dandy pada Senin (20/2) malam di sebuah perumahan di kawasan Pesanggrahan, Jaksel. Saat itu, David sedang bermain ke rumah temannya berinisial R. Akibat penganiayaan tersebut, David harus dirawat intensif di rumah sakit (RS).
Tersangka Mario Dandy dan Shane Lukas ditahan di ruang tahanan Polda Metro Jaya. Sementara itu, perempuan AG, yang merupakan pacar Mario Dandy, resmi ditahan di Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial (LPKS) selama kurun waktu tujuh hari.