Batam, Gatra.com - Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan perusahan daur ulang plsatik PT Free The Sea, di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (9/3). Perusahaan tersebut diklaim dapat mendukung program pemerintah mengurangi limbah plastik di laut sebesar 7 persen per tahun.
Luhut menilai, Perusahaan asal Jerman ini membawa inovasi bagi dunia investasi di Indonesia, sekaligus membawa misi bagi keberlangsungan lingkungan yang sehat untuk generasi mendatang. Hadirnya PT Free The Sea ini, diakuinya dapat membantu pemerintah mewujudkan target pengurangan sampah plastik laut hingga 7 persen.
"Investasi ini luar biasa. Teknologi daur ulang sampah plastik menjadi produk bernilai ekonomi. Menjaga lingkungan kita dari pencemaran microplastic yang berbahaya bgi generasi akan datang. Warga Batam harus mendukung ini dengan cara tidak buang sampah sembarangan tapi salurkan," kata Luhut.
Investasi seperti ini, kata Luhut, perlu mendapat dukungan penuh dari setiap elemen masyarakat. Mengajak dan mendukung gerakan pengelolaan sampah yang benar.
Menurutnya, pencemaran sampah plastik di perairan akan berdampak secara signifikan bagi kesehatan generasi mendatang.
"Bayangkan saat kita membuang sampah plastik ke laut kemudian microplastics dikonsumsi oleh Ikan-ikan yang kita makan, bagi ibu hamil ini hampir pasti berdampak pada bayinya. Ayok kita dukung investasi ini. Jangan buang sampah sembarangan," ujarnya.
Wakil Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Purwiyanto menjelaskan, hasil sampah plastik didaur ulang menjadi PET Flakes dan Biji Plastik (Petrabs) untuk selanjutnya diolah menjadi salah satu bahan yang dipergunakan untuk pembuatan Coffee Maker atau mesin pembuat kopi yang merupakan produk utama PT WIK.
"Kami sangat apresiasi, investasi ini mendukung visi yang telah dicanangkan Kepala BP Batam Bapak Muhammad Rudi untuk mewujudkan Batam Green City kawasan tujuan investasi yang berwawasan lingkungan," katanya, Jumat (10/3).
Ia menyampaikan, investasi ini akan berdampak sangat positif terhadap lingkungan. Gerakan daur ulang sampah plastik botol menurutnya juga membantu mengedukasi masyarakat terhadap pentingnya memilah sampah. Termasuk mendukung pemerintah dalam menciptakan green industri teknologi tinggi.
"Kami berharap ada Free The Sea berikutnya. Kami sangat senang ya terhadap apa yang dilakukan Free The Sea akan membawa dampak baik bagi lingkungan dan industri kita. Kami menanti investasi yang sama ke depan seperti pengolahan enceng gondok di waduk misalnya," tuturnya.