Jakarta, Gatra.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan masih berpotensi terun hujan hingga Minggu (11/3) di wilayah Kabupaten Lahan, Sumatera Selatan (Sumsel), pascadilanda banjir pada Kamis kemarin.
“Wilayah Kabupaten Lahat masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai petir,” kata Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)?, dalam keterangan diterima pada Jumat (10/3).
Atas dasar itu, BNPB mengimbau agar masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan untuk menghindari potensi bahaya bencana banjir.
Guna mengantisipasi bahaya banjir karena masih diprakirakan turun hujan, kata Abdul Muhari, BNPB meminta agar penguatan diseminasi informasi melalui berbagai media, seperti Whatsapp Group.
“Penyampaian informasi berjenjang hingga diterima oleh perangkat daerah di tingkat RT/RW mengenai waspada peringatan dini banjir,” katanya.
Menurut Abdul Muhari, upaya tersebut untuk mengantisipasi risiko bahaya sehingga bisa menjadi pertimbangan langkah mitigasi yang harus diambil.
Sebelumnya, banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Lahat, Sumsel, di antaranya di Desa Tanjung Sirih dan Karang Dalam, Kecamatan Pulau Pinang. Kemudian, Desa Tinggi Ari di Kecamatan Gumay Ulu dan Desa Keban Agung di Kecamatan Kikim Selatan.
“Hasil kaji cepat sementara, sedikitnya 120 rumah terendam banjir,” kata Abdul Muhari menyampaikan data terakhir yang dihimpun hingga jelang Jumat dini hari.
Seorang warga dikabarkan meninggal dunia karena terseret banjir. Selain itu, banjir juga memutuskan jembatan yang menghubungkan Kelurahan Nantal dan Kelurahan Bandar Agung. Sedangkan akses jembatan yang menghubungkan Lahat dan Pagaralam di Desa Tanjung Sirih, Kecamatan Pulau Pinang, ikut terdampak sehingga lalu lintas kendaraan menjadi tersendat.
Banjir terjadi setelah hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Lahat. Derasnya hujan mengakibatkan Sungai Lematang meluap. Air sungai memasuki permukiman warga di beberapa desa.