Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo meninjau langsung panen raya padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada Kamis (9/3). Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyatakan bahwa permasalahan terkait pupuk memang kerap menjadi kendala yang dikeluhkan masyarakat petani di sejumlah daerah di Indonesia.
"Selalu [ada keluhan terkait pupuk]. Saya kemarin di Kabupaten Bandung, yang dikeluhkan pupuk. Di sini (Kebumen) tadi yang dikeluhkan pupuk. Baik harga, maupun barangnya sering tidak ada, utamanya yang pupuk bersubsidi," kata Presiden Jokowi, ketika meninjau panen raya di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3).
Jokowi mengatakan, saat ini kebutuhan akan pupuk di Tanah Air masih jauh lebih besar dibanding jumlah pupuk hasil produksi yang ada, atau bahkan jumlah pupuk impor dari luar negeri. Pasokan pupuk di Indonesia saat ini masih terbilang kurang.
Baca Juga: Tinjau Panen Raya di Kebumen, Jokowi Temukan Rendahnya Harga Gabah Kering Panen
"Kebutuhan pupuk secara nasional itu kurang lebih 13 juta ton. Pabrik-pabrik industri pupuk kita memproduksi baru 3,5 juta ton, dan kemarin tambah di Pupuk Iskandar Muda [sebanyak] 570 ribu ton. Ya, tambahan. Impor kita, 6,3 juta ton. Artinya apa? Memang kita masih kurang pupuknya," urainya.
Kepala Negara memastikan, pemerintah akan segera mengusahakan ketersediaan pupuk di Indonesia. Ia mengingatkan masyarakat luas, bahwa permasalahan akan pasokan pupuk kerap menjadi persoalan bagi banyak negara di dunia. Hal itu ditengarai akibat perang Rusia-Ukraina yang hingga saat ini masih berlangsung.
"Ini yang nanti akan segera kita usahakan, tapi kita juga semua harus tahu, tempat bahan baku maupun produksi pupuk itu baru perang, yaitu Rusia dan Ukraina. Ini problem yang dihadapi semua negara di dunia," katanya.
Diketahui, selain kendala terkait ketersediaan pupuk, Jokowi dalam kunjungan kerja itu mendapati bahwa harga gabah kering panen (GKP) di kalangan petani juga masih terlalu rendah. Harga GKP jatuh pada angka Rp4.200.
Jokowi juga memastikan bahwa pihaknya tengah menghitung harga GKP ideal bagi petani di Indonesia dan akan segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penghitungan itu.