Sukoharjo, Gatra.com – Bupati Sukoharjo Etik Suryani ngamuk karena persoalan abrasi Bengawan Solo yang membuat rumah warganya hancur, belum mendapat penanganan dari BBWSBS. Hal itu terlihat saat Bupati datang langsung ke Desa Dalangan untuk melihat kondisi rumah salah satu warganya yang hancur, Selasa (7/3).
"Kami itu sudah capek sekali terkait dengan persoalan abrasi Bengawan Solo yang membuat warga kami menderita seperti ini. Sudah berkali-kali mengirim surat, audensi, komunikasi dengan BBWBS tetapi tidak ada respon," ungkap Bupati.
Bahkan saat itu juga ia langsung menghubungi pihak BBWSBS agar datang langsung ke lokasi untuk melihat kondisinya dan melakukan tindakan nyata.
Menurutnya, sebelum persoalan di Dalangan ini, sebelumnya juga sudah ada persoalan serupa di Desa Pojok Tawangsari. Namun lagi-lagi penanganan tindakan dari BBWSBS belum jelas.
"Maksud kami BBWSBS itu melihat langsung lalu melakukan tindakan. Lha ini sejak dulu sama sekali tidak ditangani. Kalau memang bisa katakan bisa kalau tidak bisa kami akan lapor ke Pusat berbekal keterangan dari BBWSBS," ucap Bupati.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya petugas dari BBWSBS datang. Namun, BBWSBS yang datang hanya perwakilan. Hal itu membuat bupati makin jengkel. Bahkan warga yang ada di sana juga merespon dengan nada kesal.
Terlebih saat melihat perwakilan salah satu petugas BBWSBS yang datang mengenakan jarit dan pakaian layaknya selesai menghadiri acara hajatan.
"Sebenarnya saya berharap pimpinan BBWSBS yang datang ke sini jadi bisa paham betul persoalannya. Tolong mbak, sampaikan pada pimpinan jenengan agar melakukan tindakan. Kasihan warga kami harus menderita seperti ini," ujar Bupati.
Dua petugas perempuan muda dari BBWSBS yang datangpun hanya mengatakan akan segera melaporkan pada pimpinannya.
Tidak jauh berbeda, Ketua DPRD Wawan Pribadi yang juga ikut hadir ke lokasi mengaku kecewa pada BBWSBS.
"Ini ada persoalan serius seperti ini dan menyangkut urusan nyawa kok utusan perwakilan yang bukan pada bidangnya. BBWSBS mau tanggungjawab tidak atau justru akan lari dari tanggungjawab. Benar-benar lamban!," tegas Wawan.
Terkait dengan kondisi rumah Untari warga Dalangan yang hancur karena abrasi dan terpaksa mengungsi, Pemkab Sukoharjo akan membangun rumah bersama Baznas Sukoharjo. Tangis Untari pun pecah tatkala Bupati meninjau rumahnya yang sebagian sudah tergerus air sungai.
Di depan Bupati, Untari menceritakan perihal rumahnya yang kini hancur karena abrasi. Namun hingga saat ini belum ada tindakan apapun dari instansi berwenang.
"Yang paling parah itu saat hujan sehari semalam tidak reda, rumah saya ambrol karena tanah tergerus arus," katanya sembari mengusap air mata.
Padahal dulu jarak rumahnya dengan sungai masih sangat jauh. Terkait dengan kondisi rumahnya itu, beberapa waktu lalu ada petugas sudah melakukan survei tetapi hingga saat ini tidak ada tindakan apapun.
Bahkan, saat Gubernur Ganjar Pranowo mampir ke warung makan di daerah Tawangsari yang merupakan tempat kerjanya, Untari sempat menyampaikan kondisi tersebut.
"Sampai hari ini juga tidak ada tindakan apa-apa. Jadi saya, sama suami dan orang tua saya mengungsi ke rumah saudara. Kami tidak tahu lagi harus sambat kemana dan pada siapa?" katanya.
"Maturnuwun ibu bupati sudah datang dan akan membangunkan rumah untuk saya dan orangtua saya ini. Saya sudah capek bu, tidak bisa lagi mikir," tandas Untari terisak.