Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengkonfirmasi bahwa korban meninggal dunia bertambah akibat bencana tanah longsor yang menerpa Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin (6/3) kemarin.
Korban bertambah satu orang menjadi total 11 orang. Hingga pukul 17.00 WIB hari ini tercatat warga yang dinyatakan hilang bertambah akibat bencana tersebut. Selain itu, sebanyak 5 warga teridentifikasi menderita luka berat, dan 3 warga lainnya memiliki luka sedang.
"Yang meninggal bertambah jadi sebelas orang. Enam orang sudah teridentifikasi," ujar Suharyanto, dalam keterangannya, pada Selasa (7/3).
Baca juga: Ribuan Orang Mengungsi dan 42 Korban Masih Hilang Tertimbun Longsor Natuna
Di samping itu, sebanyak 1.216 warga dari wilayah terdampak juga masih harus mengevakuasi diri ke empat titik pengungsian. Secara rinci, 219 jiwa di antaranya mengevakuasi diri di PLBN, 215 jiwa di Puskesmas, 500 jiwa di pelimpak dan masjid, serta 282 jiwa lainnya mengungsi di SMA 1 Serasan.
Untuk diketahui, saat ini Kepala BNPB Suharyanto beserta rombongan tim Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) telah tiba di Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (7/3). Namun demikian, Suharyanto memerintahkan rombongannya untuk menunda keberangkatan menuju titik terdampak tanah longsor di Kecamatan Serasan.
Hal itu disebabkan oleh kondisi cuaca yang terpantau mendung berawan dengan angin cukup kencang. Otoritas bandara pun mengatakan bahwa perjalanan menuju wilayah terdampak tak mungkin untuk dilanjutkan dalam kondisi cuaca tersebut, baik melalui udara maupun jalur laut. Menurut pantauan kondisi cuaca dari satelit Himawari, wilayah Natuna-Serasan-Serawak terpantau adanya kumpulan awan hujan dengan indikator warna oranye hingga merah.
“Atas pertimbangan cuaca maka kami memutuskan untuk menunda dulu perjalanan sampai situasi dan kondisi memungkinkan, sambil berkoordinasi dengan pemerintah daerah, dan menunggu 2 unit heli yang akan mendarat malam ini,” jelas Suharyanto.
Baca juga: BNPB Kirim Bantuan Logistik untuk Korban Tanah Longsor Natuna
Sebelumnya, direncanakan bahwa akan dilakukan perjalanan menuju Serasan pada malam hari menggunakan jalur laut. Pihak Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah menyiagakan satu kapal Ferry. Namun, cuaca buruk itu telah menahan keberangkatan rombongan Kepala BNPB hingga cuaca membaik. Mereka pun kemudian melakukan persiapan langkah-langkah tanggap darurat bersama pemerintah provinsi Kepulana Riau dan Kabupaten Natuna.
Di samping itu, Suharyanto juga menginstruksikan kepada seluruh otoritas agar terus memantau perkembangan cuaca. Ia mengatakan, ia dan rombongan akan segera melanjutkan perjalanan, baik melalui udara maupun jalur laut, apabila kondisi cuaca setempat sudah memungkinkan untuk dilanjutkannya perjalanan.
“Kami minta pihak terkait agar terus memantau dan melaporkan kondisi cuaca sehingga tim dapat melanjutkan misi ke Serasan,” kata Suharyanto, dalam keterangannya itu.