Semarang, Gatra.com- RSUP Dr. Kariadi Semarang kini memiliki pojok baca digital (Pocadi). Fasilitas tersebut merupakan hibah dari Perpustakaan Nasional untuk meningkatkan literasi masyarakat lewat fasilitas kesehatan.
Pocadi telah diresmikan pada Senin (6/3) dan merupakan fasilitas baca digital pertama yang ada di rumah sakit. Pocadi diletakkan di instalasi kelas 3 dan unit strole gedung Rajawali lantai dasar.
Direktur Utama RSUP Dr. Kariadi, drg. Farichah Hanum, M.Kes mengharapkan keberadaan Pocadi bisa bermanfaat untuk masyarakat dalam meningkatkan literasi, meningkatkan literasi informasi, serta mengurangi kejenuhan pasien dan keluarga pasien saat menunggu untuk mendapatkan pelayanan di rumah sakit.
“Keberadaan Pocadi ini mudah-mudahan akan mempercepat proses penyembuhan karena berbagai macam informasi akan disediakan dalam pojok baca digital tersebut,” ujar drg. Farichah dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (7/3).
Baca juga: Perpusnas Akselerasi Perwujudan Ekosistem Digital Nasional
Keberadaan fasilitas baca di rumah sakit, menurutnya menjadi isu yang cukup krusial. Peran-peran dari perpustakaan termasuk peran pustakawan yang harus didorong agar keberadaannya itu betul-betul bisa memberikan kontribusi yang konkret dan bermanfaat untuk mendukung tugas-tugas dalam pelayanan kesehatan
“Satu hal yang cukup krusial memang bagaimana proses-proses pelayanan kita ini dalam kesehariannya harus terdukung oleh referensi-referensi yang cukup aktif,” ucapnya.
drg. Farichah menyebut, peran dari perpustakaan atau pojok baca digital ini adalah memfasilitasi seluruh penghuni baik itu pasien, keluarga pendamping, dan sebagainya bisa terfasilitasi membaca koleksi-koleksi yang tersimpan di rumah sakit dr. Kariadi.
Keberadaan Pocadi di RS Kariadi sejalan dengan tansformasi digital di Kementerian Kesehatan. Maka keberadaan perpustakaan akan tetap dan terus dibutuhkan dengan berbagai macam informasi yang update terutama dalam bentuk digital.
Perpustakaan RS Karyadi tidak hanya mendukung program pendidikan dan penelitian tetapi berusaha mendekatkan keberadaan perpustakaan atau fasilitas baca seperti Pocadi ini ke masyarakat. Pasalnya, kemampuan literasi masyarakat Indonesia masih cukup rendah sehingga keberadaan Pocadi akan berkontribusi untuk meningkatkan informasi masyarakat secara khusus untuk pasien maupun keluarga pasien.
Baca juga: Menilik Tingkat Literasi Indonesia Dulu dan Sekarang
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan dari Perpustakaan Nasional RI, Dr. Adin Bondar mengatakan, intervensi pemerintah dalam bidang kesehatan melalui diseminasi informasi perlu dilakukan secara masif.
“Kami sangat senang sekali untuk mendukung bagaimana Rumah Sakit Kariadi ini kita jadikan pilot project Pocadi, tentu dengan pengembangan instrumen-instrumen informasi yang kita miliki,” ungkap Adin.
Perilaku masyarakat saat ini sudah berubah ke arah digital. Kalau dilihat dari angka statis saat ini ada 77% masyarakat Indonesia terkoneksi dengan internet. Hal itu yang mengubah paradigma perpustakaan jadi berbasis digital.
“Jadi pojok baca digital ini suatu upaya bagi kita bahwa Perpustakaan Nasional dalam hal ini pemerintah pusat berkontribusi dalam upaya mencerdaskan bangsa,” tutur Andi.