Labuhanbatu, Gatra.com – Tanaka, pria berusia 36 tahun, mendadak jadi perbincangan masyarakat. Pemilik toko Rapicomp di Jalan Imam Bonjol, Rantauprapat, Labuhanbatu, itu belakangan dikerumuni warga.
Usut punya usut, ternyata pria yang lahir di Rantauprapat tersebut tengah berkoordinasi dengan sejumlah Pantarlih maupun PPS dari 3 kelurahan di Kecamatan Rantau Utara.
Baca Juga: Bawaslu Labuhanbatu Rekom Puluhan Temuan Coklit dan Verfak
Ditemui di bilangan Jalan Iman Bonjol, tepatnya di depan toko Rapicomp miliknya, Senin (6/3/2023), Tanaka mengakui bahwa dirinya sedang berkoordinasi terkait keterlibatannya menyukseskan Coklit pemilih untuk Pemilu 2024.
Tanaka menceritakan, awalnya berangkat dari kebingungannya ada rumah di sekitarannya belum bertanda stiker coklit. Merasa mampu, dia pun bersedia turun ke lapangan membantu petugas Pantarlih.
"Saya lihat ada sudah tertempel stiker, namun ada juga belum. Setelah dicari tahu, ternyata wilayah ini terbagi dari 3 kelurahan," sebutnya.
Maka, melalui anggota PPK Kecamatan Rantau Utara, Tanaka berinisiatif bertemu dengan PPS Kelurahan Rantauprapat, Cendana, dan Binaraga yang juga didampingi PKD Kelurahan Rantauprapat, Fajar Kurniawan.
Belakangan, dari kunjungan lokasi diketahui wilayah tersebut terbagi tiga. Selaku warga perduli, Tanaka pun menyampaikan kesiapannya menjadi penghubung, khususnya kepada warga etnis Tionghoa di sana.
"Kalau ada kurang kooperatif, rumah tertutup atau enggan ditemui, saya siap ikut turun membantu pendataannya. Kita pasti support," Tanaka mengatakan.
Kepada petugas Pantarlih ataupun PPS jika menghadapi kendala pendataan, dia berharap jangan sungkan-sungkan mengabarinya.
"Biar sama-sama kita temui, pasti kita bantu support-lah. Jika pun masih sibuk, foto saja rumahnya dan kirim ke saya, mana tahu saya kenal," ujarnya.
Menanggapi itu, Ketua PPS Rantauprapat, Syahrial, didampingi anggota Nurmala dan Fauzan, PPS Binaraga, Juna dan Sakti serta Ketua PPS Cendana, Nova mengapresiasi kesiapan Tanaka dalam menyukseskan tahapan coklit.
Sebab, kata mereka, salah satu kendala dalam coklit adalah menemui warga Tionghoa yang masuk dalam formulir A-daftar pemilih. Hal itu disebabkan minimnya keluangan waktu karena sibuk bekerja.
Baca Juga: Coklit Tak Sesuai Prosedur, Bawaslu Rekomendasi Coklit Ulang
Kehadiran mereka dari 3 kelurahan, memang untuk menyingkronkan wilayah coklit. Sebab, walaupun masih di bilangan Jalan Imam Bonjol, tetapi telah terbagi dari 3 administrasi kelurahan berbeda.
"Terima kasih buat kesiapannya. Hal dukungan seperti ini sangat membantu kesuksesan coklit," ujar Syahrial diamini petugas lainnya.