Jakarta, Gatra.com- Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Ramadhan juga mengatakan bahwa pihkanya juga turut memeriksa sejumlah saksi dari pihak masyarakat.
“Sampai saat ini tim gabungan Bareskrim dan Polda Metro Jaya bekerja lidik untuk cari bukti dan petunjuk serta telah meminta keterangan dari 14 orang. Terdiri operator, skuriti, supervisor, teknisi dari Pertamina (9 orang) dan sisanya masyarakat,” kata Ramadhan dalam konferensi persnya di Gedung Humas Mabes Polri, Senin (6/3).
Ramadhan menjelaskan bahwa pemeriksaan tersebut dilakukan di Polda Metro Jaya. Akan tetapi, pihaknya sampai saat ini belum dapat menyimpulkan penyebab kebakaran tersebut.
“Terlalu dini, prinsipnya ketelitian, kehati-hatian. Tentu kita harus gunakan Scientific Crime Investigation (SCI). Kita turunkan Bareskrim selain penyidik, kita turunkan Puslabfor Polri dan Pusinafis,” sebut Ramadhan.
Diketahui sebelumnya, satu korban tewas dalam peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara teridentifikasi. Kepala Rumah Sakit RS Polri Kramat Jati Brigjen Haruyanto mengatakan korban teridentifikasi atas nama Iriana, 61 yang beralamat di RT 006 RW 001, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
"Teridentifikasi melalui pemeriksaan sidik jari, gigi, dan catatan medis," kata Hariyanto, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (5/3).
Dengan demikian, sejauh ini ada tiga jenazah korban kebakaran yang telah teridentifikasi. Sebelumnya, teridentifikasi dua jenazah bernama Sahrul Hidayatullah dan Muhamad Bukhori.
Kebakaran di depo bahan bakar minyak Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3) sekitar pukul 20.11 WIB. Kebakaran baru bisa dipadamkan petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta pada Sabtu (4/3) dini hari.
Kebakaran itu tidak hanya melalap depo, tetapi juga rumah-rumah warga, sebab depo tersebut berdekatan dengan permukiman warga.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Minggu (5/3) hingga pukul 13.00 SIB, 297 warga masih bertahan di dua titik pengungsian. Sementara itu, korban meninggal dunia dipastikan 16 orang dan yang mengalami luka-luka 37 orang.
Seluruh korban luka saat ini sudah mendapat perawatan intensif di sejumlah rumah sakit yang meliputi RSCM 1 orang, RSPP 25 orang, RS Pelabuhan 2 orang, RS Tugu 1 orang, RS Koja 2 orang, RS Yarsi 2 orang, RS Firdaus 1 orang, RS Pertamina Jaya 1 orang dan RS Pekerja 2 orang.