Pati, Gatra.com - Banjir di wilayah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, masih melanda 55 desa di sembilan kecamatan. Bencana ini imbas sejumlah faktor, tak terkecuali cuaca ekstrem yang melanda kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani, sepekan belakangan.
Kalakhar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Martinus Budi Prasetya mengatakan, banjir tersebut terus meluas sejak akhir Februari dan awal Maret 2023.
"Cuaca ekstrem ini memang memberikan dampak yang signifikan di wilayah yang berada di tepi Sungai Bengawan Solo. Hingga hari ini catatan saya ada 55 desa di sembilan kecamatan," ujarnya, Senin (6/3).
Selain faktor cuaca, lanjut Martinus, pendangkalan Sungai Silugonggo, sandar kapal, dan rob pantai Utara juga menjadi penyebab awetnya banjir di Pati.
"Upaya kami sudah mendirikan dapur umum untuk memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak bencana. Logistik di wilayah Pati Selatan dan Utara," terangnya.
Pihaknya juga sudah menyiapkan sebanyak 800 kantung pasir untuk menutup tanggul jebol di dua desa di Kecamatan Batangan. Sementara di Jepuro, Kecamatan Juwana, sebuah kapal disiapkan untuk proses mobilitas dan evakuasi warga.
"Untuk pompanisasi masih belum. Karena air di Sungai Silugonggo lebih tinggi dari permukaan. Jadi jika dipompa juga tidak efektif. Mudah-mudahan cuaca lekas membaik, sehingga kami bisa melakukan tindakan lanjutan," terangnya.
Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Sudarno mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Pati dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dalam waktu dekat bakal melangsungkan normalisasi Sungai Silugonggo.
Dimana sungai yang membelah wilayah Kabupaten Pati itu, dituding menjadi biang banjir. Normalisasi tersebut akan mulai digelar pada bulan April - Mei 2023.
"Kami melakukan normalisasi sesuai kewenangan pemerintah. Tetapi semua sungai adalah kewenangan pusat. Insyaallah tahun ini antara bulan April - Mei normalisasi Silugonggo akan kita laksanakan. Yang pasti normalisasi ini kita lakukan jika memang curah hujan tidak tinggi dan banjir sudah mulai surut," bebernya.