Home Ekonomi Depo Plumpang Terbakar Tewaskan 19 Orang, Pakar UGM: Sistem Keamanan Pertamina Amat Buruk

Depo Plumpang Terbakar Tewaskan 19 Orang, Pakar UGM: Sistem Keamanan Pertamina Amat Buruk

Yogyakarta, Gatra. com -  Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menyatakan sistem keamanan di depo minyak Pertaminan terindikasi amat buruk. Hal ini seiring terbakarnya sejumlah kilang Pertamina hingga yang terbaru dialami di Depo Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3).

Akibat kejadian tersebut, 19 orang meninggal dunia, lebih dari 50 orang luka-luka, dan ratusan orang mengungsi. Menurut Fahmy, proses pengambilan keputusan atas kebakaran ini terkesan menimpakan kesalahan penduduk yang tinggal di daerah buffer Pertamina.

Hampir tidak mengemuka pendapat yang mempertanyakan sebab kebakaran itu. “Tentunya kalau kebakaran itu tidak terjadi maka tidak ada korban berjatuhan. Faktanya, kebakaran itu berawal dari Depo Pertamina Plumpang yang menyambar sejumlah rumah penduduk,” ujar Fahmy, Senin (6/3).

Fahmy berpendapat, kebakaran yang ketiga kali di Depo Pertamina Plumpang dan kilang minyak Pertamina ini mengindisikan bahwa sistem keamanan di kilang Pertamina amat buruk. Sistem keamanan tersebut di bawah standar dunia yang mensyaratkan nihil kecelakaan bagi aset strategis dan beresiko tinggi.

Ia menilai Pertamina tidak tampak melakukan upaya serius untuk memperbaiki sistem keamanan. Akibatnya terjadi kebakaran di kilang minyak dan depo BBM milik Pertamina.

Dalam kondisi saat ini, opsi pemindahan Depo Plumpang menjadi opsi yang tepat dan cepat dengan mempertimbangkan beberapa alasan. Pertama, penyulut kebakaran berawal dari Depo Pertamina Plumpang, bukan rumah penduduk.

Kedua, opsi pemindahan Depo Pertamina dapat diputuskan secara cepat oleh direksi Pertamina, sedangkan keputusan relokasi kawasan penduduk akan lebih lama karena melibatkan beberapa pihak, yakni Pertamina, Pemda DKI, dan warga.

Ketiga, saat ini lokasi Depo Pertamina Plumpang sudah sangat tidak layak, lantaran berada di tengah kawasan penduduk padat. “Tidak tersedia buffer water cukup yang dibutuhkan untuk proses pendinginan pipa," kata dia.

Selain itu, menurut Fahmy, distribusi BBM dari kilang ke depo menggunakan pipa yang sebagian melewati kawasan penduduk, sehingga saat pipa terbakar pasti akan menyebabkan kebakaran rumah penduduk di sekitarnya.  "Dengan alasan tersebut, maka hanya satu kata: pindahkan Depo Pertamina Plumpang dengan segera,” ucapnya.

 

77