Semarang, Gatra.com - Pusat Penelitian Tanaman Rempah Sido Muncul (PPRS) yang dilengkapi dengan fasilitas Laboratorium Kultur Jaringan, Nursery, dan Green House melakukan penelitian beberapa tanaman rempah.
Kegiatan di Green House telah berlangsung sejak 24 Februari 2023 dengan melakukan uji coba penanaman tanaman rempah seperti jahe, stevia, dan mith yang berhasil tumbuh menggembirakan dan diperkirakan sudah siap dipanen pada Maret 2023.
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat menyatakan Green House menggunakan teknologi canggih drip irrigation system dari Netafim sehingga akan menghasilkan rempah yang berkualitas.
“Uji coba tanaman rempah jahe, stevia, dan mint di Green House tumbuh dengan bagus, mudah-mudahan akan menghasilkan tanaman rempah yang kita harapkan,” katanya, Minggu (5/3).
Irwan serta Komisaris Sido Muncul Johan Hidayat mengatakan hasil dari Green House ini tidak melihat kuantitasnya tapi kualitas dari tanaman.
Baca Juga: Kerjasama Sido Muncul dan RSUD Bung Karno Surakarta Memperkenalkan Jamu dan Obat Herbal
“Harapan kami bisa menciptakan tanaman rempah dengan kualitas yang bagus dibandingkan dengan tanaman rempah yang ada, bahkan tidak kalah dengan rempah hasil dari negara lain,” harapnya.
Irwan menambahkan, jika hasil dari penelitian ini sangat bagus sesuai dengan harapannya, maka akan disalurkan kepada 150 kelompok tani mitra Sido Muncul untuk ditanam.
Sido Muncul merupakan perusahaan yang menjadi pelopor pertama untuk pengembangan bibit berbagai jenis rembah berkualitas, selain melakukan pembinaan kepada para petani mitra usaha.
“Saya optimistis dengan bakal mampu menciptakan tanaman rempah yang berkualitas lebih bagus dibandingkan dengan tanaman rempah dari negara lain seperti India, Vietnam maupun Thailand,” tandasnya.
Green House akan digunakan untuk budidaya tiga komoditas meliputi jahe kemudian ada tanaman kunyit dan kencur.
Baca Juga: Sido Muncul: Bisnis Rempah Diawali Penelitian agar Dapat Hasil Berkualitas
Ada tiga jenis jahe halina yang direkomendasikan dari Balitro dengan mengambil bibit dari bider yang ada di Sukabumi, jahe lokal unggul yang sudah SNI yaitu Jewod dari dari Jateng, dan jahe lokal yaitu emprit.
Targetnya awal Maret ini akan ditanami bibit yang sudah siap setelah ditunaskan terlebih dulu ditempat terpisah, karena bentuk awalnnya masih rimpang.
Setelah masa tanam, untuk melihat hasil dan pertumbuhannya dibutuhkan waktu sekitar dua atau tiga bulan. Sementara untuk Nursey targetnya akhir Maret sudah panen.
Irwan berharap dengan adanya PPRS dapat mengembalikan kejayaan tanaman rempah Indonesia serta menciptakan inovasi baru dalam pengembangan tanaman rempah unggul.