Jakarta, Gatra.com - Gerakan Turun Tangan (GTT) memproyeksi calon legislatif pada pemilihan anggota legislatif tahun depan, akan diisi banyak kaum milenial. Hal ini tampak dari antusiasme pendaftar Sekolah Caleg Muda, yang diselenggarakan GTT.

GTT menggelar program bootcamp Caleg Muda pada 1-4 Maret 2023 di Hotel Liberta, Jakarta Selatan. Kegiatan tersebut diikuti 20 peserta dari berbagai partai politik; Nasdem, PKS, Golkar, PDIP, Demokrat, PPP, PAN, Gelora, dan Partai Hijau.

Project Manager Caleg Muda, Fauzan Sukry mengatakan, program bootcamp Caleg Muda ini diapresiasi oleh masyarakat dan diikuti secara antusias oleh peserta. Kurang lebih ada 111 Calon Legislatif (Caleg) muda yang berminat dan mendaftar dalam program ini. “Namun, kami menyeleksi sebanyak 20 peserta untuk diikutkan dalam tahap pelatihan (training),” ujarnya.

Pada program bootcamp Caleg Muda ini para peserta nantinya bakal menerima materi terkait aspek wawasan dan juga keterampilan berpolitik. Aspek wawasan mengacu pada pengetahuan tentang Pemilihan Umum (Pemilu) alias ke-pemilu-an. Sementara keterampilan mengacu pada peningkatan kemampuan teknis dalam memenangkan Pemilu.

Teknisnya, lanjut Fauzan, pasca training para peserta akan mengikuti tahap coaching. Yang jelas, program Caleg Muda ini merupakan sebuah sekolah politik alternatif. Berbeda dengan sekolah politik biasa, program Caleg Muda menawarkan materi seputar strategi kemenangan.

“Harapannya, para peserta dapat duduk di kabupaten, provinsi, bahkan tingkat pusat. Pun kami mendorong agar senantiasa mengedepankan etika politik yang baik. Selain itu, para Caleg ini memiliki value yang sama dengan Gerakan Turun Tangan, yakni berintegritas dan pengalaman di bidang sosial dan politik,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Program Caleg Muda yang diinisiasi oleh GTT merupakan serangkaian training dan coaching yang relevan dalam peningkatan peluang keterpilihan calon legislatif. Calon legislatif muda akan diseleksi dan dilatih oleh TurunTangan dengan materi kepemimpinan, peran fungsi legislasi, sistem demokrasi di Indonesia, dan strategi pemenangan.