Ankara, Gatra.com - Gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah pada Senin 6 Februari lalu telah menewaskan lebih dari 50.000 orang. Angka itu termasuk jumlah korban yang direvisi oleh AFP yang mencakup angka-angka dari bagian-bagian wilayah di Suriah yang dilanda perang, yang dikuasai pemerintah dan oposisi.
AFP, Selasa (28/2) melaporkan, sebanyak 5.951 orang tewas di seluruh Suriah, sementara Turki mencatat 44.374 korban meninggal dunia.
Penghitungan baru jumlah bertambah menjadi 50.325 total angka korban meninggal dunia yang disebabkan bencana di kedua negara.
Pemerintah Suriah mengatakan 1.414 orang telah tewas di daerah-daerah yang berada di bawah kendalinya, sementara pejabat yang didukung Turki di Suriah telah menyebutkan jumlah korban tewas 4.537 di seluruh wilayah termasuk yang dikuasai oposisi di negara itu.
Baca Juga: Gempa kembali Guncang Perbatasan Turki - Suriah: Tiga Tewas, Lebih 340 Terluka
Korban di daerah-daerah di luar kendali pemerintah termasuk angka meninggal dunia di wilayah yang dikuasai oleh kelompok oposisi saingan.
“Otoritas setempat mengandalkan data yang dikumpulkan dari rumah sakit, pusat medis, dan pertahanan sipil di Idlib dan provinsi Aleppo utara,” kata pejabat kesehatan Maram al-Sheikh kepada AFP.
Mereka juga termasuk sumber-sumber sipil, yang banyak diantara mereka menguburkan jenazah tanpa membawa mereka ke rumah sakit untuk dicatat.
Jumlah korban juga dihitung melalui bantuan dari organisasi Assistance Coordination Unit (ACU), mitra lokal PBB.
PBB mengatakan mengandalkan data ACU, termasuk jumlah korban tewas, yang sesuai dengan data otoritas yang didukung Turki.
Baca Juga: Antakya Berubah menjadi Kota Hantu Pasca Gempa Turki
“Angka korban tewas di daerah oposisi hampir final, karena sebagian besar korban telah ditarik dari bawah reruntuhan," katanya.
AFP sebelumnya melaporkan ada 3.688 korban meninggal dunia di seluruh Suriah.
Gempa itu terjadi hampir 12 tahun setelah perang saudara Suriah, yang menghancurkan sebagian besar negara itu, dan menewaskan hampir setengah juta orang dan menelantarkan jutaan lainnya.