Jakarta, Gatra.com - Tak kurang dari 10 hari lagi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) sudah akan punya Ketua Umum baru menggantikan Joko Supriyono yang telah dua periode memimpin organisasi itu.
Sepuluh nama usulan GAPKI Cabang se-Indonesia sudah dimasukkan dalam 'kotak pandora". 'Kotak' ini bakal dibuka pada Musyawarah Nasional GAPKI (Munas-GAPKI) yang bakal digelar 8-10 Maret 2023 di Bali.
Selain pengurus teras pusat ada juga satu nama dari GAPKI Cabang yang masuk dalam 10 nama tadi; Dwi Darmawan, Ketua GAPKI Cabang Kalimantan Tengah.
Terus, ada pula satu nama dari Holding PT. Perkebunan Nusantara (PTPN); Ketua Bidang Agro Industri, Dwi Sutoro.
Adapun delapan nama lainnya adalah; Wakil Ketua Umum urusan Kebijakan Publik, Susanto Yang; Wakil Ketua Umum Urusan Organisasi, Kacuk Sumarto; Sekretaris Jenderal, Eddy Martono; Bendahara Umum, Mona Surya; Wakil Bendahara Umum, Tjokro Putro Wibowo; Sekretaris Urusan Perdagangan dan Keberlanjutan GAPKI, Mustafa Muhammad Daulay; Ketua Bidang Sustainability Bambang Dwi Laksono dan Ketua Bidang Implementasi ISPO, M. Hadi Sugeng.
Baca juga: Menanti 'Tiket' di Hari Valentine
Dari 10 nama di atas, Dwi Sutoro dan Eddy Martono disebut-sebut sangat memiliki kans untuk menduduki jabatan sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal.
Meski begitu, gawe di Bali nanti, tentu akan menjawab perkiraan itu. Sebab menurut Eddy, 10 nama tadi masih akan dikerucutkan menjadi 5 orang.
"Lima nama yang memperoleh suara terbanyaklah nanti yang akan menjadi formateur dan lima orang ini pula nanti yang bakal berembuk siapa di antara mereka yang bakal jadi ketua formateur dan sekaligus menjadi ketua umum," kata lelaki 61 tahun ini saat berbincang dengan Gatra.com di kantor GAPKI di kawasan Jakarta Pusat kamis dua pekan lalu.
Baca juga: Masuk 'Gelanggang' Usai Beberes
Dalam tradisi GAPKI, meski ketua formateur sudah terpilih, yang empat orang lagi tetap ikut menjadi penentu penyusunan struktur pengurus. "Enggak bisa sembarangan dan selama ini memang kayak begitu," ujarnya.
Lelaki yang sudah 20 tahun menjadi pengurus GAPKI ini memastikan, siapapun kelak yang menjadi ketua umum, "Selagi saya masih dipercaya masuk dalam kepengurusan, saya akan terus mensupport," katanya.
Ketua GAPKI Cabang Bengkulu, John Irwansyah Siregar berharap kelak Munas GAPKI menghasilkan Ketua Umum yang benar-benar mampu membaca situasi terkini industri kelapa sawit.
Sebab yang dihadapi oleh industri kelapa sawit saat ini bukan hanya persoalan sektor hilir seperti tata niaga dan kampanye negatif.
Di sektor hulu, masalah yang dihadapi justru lebih banyak dan kompleks. Mulai dari persoalan regulasi hingga konflik dengan pihak ketiga.
Soal regulasi kata John, ada tiga stakeholder yang selalu berhadapan dengan perusahaan di sektor hulu; Kehutanan, BPN dan Perkebunan.
"Semua cabang merasakan persoalan yang sama. Lantaran itulah, terkait keadaan ini, Ketua Umum GAPKI yang baru nanti, musti bisa membacanya," pinta John.
Masih soal regulasi tadi, sering kata John, di pemerintah pusat, regulasi yang dibikin sudah bagus. Tapi regulasi itu enggak turun ke daerah dengan alasan biaya mensosialisasikan regulasi itu enggak ada.
"Untuk ini juga Ketua Umum GAPKI nanti musti bisa melakukan pendekatan kepada pemerintah pusat. GAPKI Cabang siap memfasilitasi di daerah," katanya.
Intinya kata John, kepengurusan GAPKI mendatang musti lebih cekatan bergerak. Sebab tugas yang diemban, tergolong berat. Untuk mengemban tugas yang semacam ini tentu dibutuhkan sosok ketua umum yang energik, cekatan, punya pemilikiran matang dan mengayomi. "Yang kayak begini yang cocok untuk mengkoordinir pergerakan ini," ujarnya.
Abdul Aziz