Jakarta, Gatra.com - Ketertarikan generasi muda terhadap koperasi harus terus diupayakan. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari Jakarta sekaligus anggota Forum Koperasi Indonesia (Forkopi), Frans Meroga yang mendorong keterlibatan generasi muda dalam koperasi.
"Kita perlu melihat opportunity masa depan koperasi, terutama bagi generasi muda. Generasi muda diharapkan mengembangkan bangsa, apalagi dengan adanya bonus demografi pada 2045 mendatang," ujarnya dalam "Editorial Meeting Isu Koperasi Kekinian: Kasus Indosurya Jangan Sampai Menggeser Peran Koperasi Sebagai Alternatif Pembiayaan Usaha Kecil Menengah" di Jakarta, Senin (27/2).
Frans mengatakan bahwa masa depan koperasi bergantung pada generasi muda. Sebab, nantinya yang akan mengurus dan terlibat dalam koperasi adalah milenial dan generasi Z.
Baca Juga: Marak Kasus Koperasi Bermasalah, Forkopi: Masih Banyak Koperasi Baik
"Bagaimana masa depan koperasi kalau generasi muda tidak diberikan pemahaman dan citra yang baik dari koperasi. Ini membuat generasi muda semakin tidak tertarik pada koperasi. Harus kita soroti," katanya.
Menurut Frans, koperasi merupakan salah satu solusi dalam peningkatan perekonomian negara. Koperasi mampu menyentuh langsung grassroot yang tidak bisa diakomodir oleh lembaga keuangan formal.
Di Indonesia, Frans menyatakan bahwa tingkat partisipasi masyarakat untuk menjadi anggota koperasi hanya sekitar 8%. Padahal, di negara maju, angka partisipasi masyarakat ada di kisaran 15-20%.
Baca Juga: Ketua Forkopi: Kasus Koperasi Bermasalah Merugikan Lembaga Koperasi
Untuk itu, ia meminta seluruh pihak untuk mendorong keterlibatan masyarakat dalam menjadi anggota koperasi, khususnya untuk ikut meningkatkan perekonomian bangsa. "Kita optimis bahwa ini bisa tetap akan terjadi kalau memang semua elemin memberikan hatinya dan perhatian kepada koperasi," ucap Frans.
Lebih lanjut, Frans menerangkan visi Indonesia Emas 2045 baru akan terwujud ketika suatu negara berhasil menggerakkan seluruh lapisan masyarakatnya.
Sebagai informasi, Visi Indonesia 2045, yaitu mewujudkan tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia yang lebih baik dan merata dengan kualitas manusia yang lebih tinggi, ekonomi Indonesia yang meningkat menjadi negara maju dan salah satu dari lima kekuatan ekonomi terbesar dunia.
"Omong kosong 2045 kalau mau mewujudkan gross domestic product (GDP) terbesar kelima di dunia kalau tidak menggerakkan masyarakat dari bawah, dari yang ekonomi lemah menjadi ekonomi mandiri meskipun belum kuat. Itu jadi faktor penting kenaikan GDP. Koperasi harus dilibatkan lebih aktif agar masyarakat bawah naik kelas," tegas Frans.