Home Ekonomi BEI Gandeng Kementerian BUMN, Pacu Kinerja Bursa Tahun Ini

BEI Gandeng Kementerian BUMN, Pacu Kinerja Bursa Tahun Ini

Jakarta, Gatra.com- Bursa Efek Indonesia (BEI) menyepakati kerja sama dengan Kementerian BUMN. Langkah itu dianggap sebagai upaya BEI memacu kinerja bursa di tahun ini.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengatakan kerja sama tersebut dituangkan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bersama Menteri BUMN Erick Thohir. Ia menyebut kerja sama tersebut dilakukan untuk mendukung pengembangan pasar modal Indonesia dan mempercepat pemanfaatannya di lingkungan BUMN.

"Penandatanganan MoU antara BEI dengan Kementerian BUMN diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah, transparansi, dan akuntabilitas perusahaan, serta entitas anak usaha BUMN," kata Iman dalam keterangannya, Senin (27/2).

Baca juga: Saham PGEO Alami Fluktuasi, Pengamat Sebut Akibat Ketidakyakinan Investor

Berdasarkan catatan BEI, penambahan jumlah perusahaan yang masuk ke BEI menjadi yang tertinggi di ASEAN dalam lima tahun berturut-turut sejak 2018. BEI mencatat pada 2022 total ada 59 perusahaan tercatat ke lantai bursa.

Adapunh ingga Jumat (24/2) terdapat 37 perusahaan BUMN dan entitas anak usaha BUMN yang melantai di bursa. Dari jumlah itu, nilai kapitalisasi pasar sebesar 23,4% dimiliki oleh BUMN dan entitas anak usahanya.

"Selain itu pula, perusahaan dan entitas anak BUMN memberikan kontribusi sebanyak 2,78 triliun atau 27% dari rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di Bursa dari total RNTH 2023 sebesar Rp10,3 triliun," kata Iman.

Ia membeberkan sejumlah kegiatan dalam kerja sama BEI dan Kementerian BUMN ini antara lain sosialisasi; edukasi; pendampingan mengenai go public; serta penerbitan instrumen pendanaan pasar modal lainnya untuk perusahaan dan entitas anak usaha BUMN.

Baca juga: Menakar Jika Perry Warjiyo Kembali Jadi Gubernur Bank Indonesia

Iman berharap, kedepannya akan lebih banyak perusahaan BUMN dan entitas anak usaha BUMN dapat memanfaatkan pelbagai alternatif pendanaan yang tersedia di pasar modal Indonesia. Di antaranya, kata Iman seperti penerbitan sukuk, green bond, efek beragun aset dan lainnya.

"Pada akhirnya hal tersebut dapat meningkatkan governance dari BUMN dan entitas anak BUMN, serta meningkatkan likuiditas pasar modal Indonesia," ucapnya.

61