Jakarta, Gatra.com – PT PLN (Persero) mengklaim penggunaan kendaraan listrik lebih ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi karbon. Menurut perhitungan perusahaan listrik negara itu, penggunaan kendaraan listrik di masyarakat dapat mengurangi emisi hingga 56%.
"Sebagai gambaran, 1 liter bahan bakar minyak (BBM) setara dengan 1,2 kilowatt hour (kWh) listrik. Emisi karbon 1 liter BBM setara dengan 2,4 kilogram (kg) CO2e, sedangkan 1,2 kWh listrik emisinya setara 1,02 kg CO2e," jelas Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo dalam keterangannya, Minggu (26/2).
Selain itu, menurut Darmawan listrik yang digunakan untuk mengisi daya kendaraan lebih bersih. Hal itu, dipastikan seiring mulai dibangunnya pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).
"Seiring dengan pembangkit PLN yang akan menuju ke EBT, maka ke depannya kendaraan listrik emisinya akan nol," tutur Darmawan.
Selain ramah lingkungan, PLN juga mengklaim kendaraan listrik lebih hemat dari sisi finansial. Misalnya, Darmawan menjelaskan mobil menggunakan BBM dengan jarak tempuh 10 kilometer bakal menghabiskan satu liter bensin. Sementara mobil listrik dengan jarak tempuh yang sama hanya menghabiskan 1,2 kWh.
"Maka, dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp1.699,53 per kWh, hanya diperlukan sekitar Rp2.500 untuk mobil listrik dan sekitar Rp14 ribu untuk mobil BBM dalam menempuh jarak 10 km. Dengan begitu menggunakan mobil listrik lebih hemat sekitar 75 persen dari pada menggunakan mobil BBM," papar Darmawan.
Adapun terkait fasilitas dan infrastruktur kendaraan listrik, Ia mengatakan korporasi memastikan hal itu dapat dinikmati pelanggan PLN. Karena itu PLN, kata dia mendorong warga ramai-ramai beralih dari kendaraan berbasis fosil ke kendaraan listrik.
"PLN memastikan seluruh infrastruktur kendaraan listrik bisa dinikmati pelanggan sehingga masyarakat tak perlu ragu untuk beralih ke kendaraan listrik," imbuh Darmawan.