Home Regional Gubernur Khofifah Pastikan Iklim Investasi Terjaga Kondusif dalam Rakernas Asosiasi Pemerintah Provi

Gubernur Khofifah Pastikan Iklim Investasi Terjaga Kondusif dalam Rakernas Asosiasi Pemerintah Provi

Balikpapan, Gatra.com -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim telah menjaga dan meningkatkan investasi di daerah yang dipimpinnya sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo dalam Rakernas Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI).

Khofifah menjelaskan bahwa kondusifitas iklim investasi terbukti melalui nilai Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Jawa Timur di Tahun 2021 di angka 7,63, lebih efisien daripada angka nasional yaitu sebesar 8,97. ICOR sendiri merupakan parameter ekonomi makro yang menggambarkan rasio investasi kapital terhadap hasil yang diperoleh dengan menggunakan investasi tersebut. Besaran ICOR adalah proxy efisiensi sebuah perekonomian. Semakin rendah nilai ICOR, mengindikasikan semakin tinggi produktivitas kapital.

“Artinya, pada tahun 2021, untuk meningkatkan 1 unit output di Jawa Timur, diperlukan investasi fisik sebesar 7,63 unit. Nilai ini sekaligus menunjukan bahwa investasi di Jatim tetap menawarkan efisiensi yang tinggi,” ungkapnya dalam acara yang digelar di Ballroom Novotel Hotel, Balikpapan, Kaltim, pada Kamis (23/02/2023)..

Efisiensi tersebut juga turut diperkuat dengan meningkatnya realisasi investasi tertinggi selama 5 tahun terakhir. Realisasi investasi itu menembus angka Rp. 110,3 triliun. Realisasi tersebut meningkat 38,8% dibanding tahun 2021, serta lebih tinggi dari pertumbuhan investasi nasional yang tercatat tumbuh 34%.

Untuk diketahui, realisasi investasi ini terdiri dari investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 44,9 triliun meningkat sebesar 66,7% dari tahun 2021 (y-o-y). Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 65,4 triliun meningkat sebesar 24,5% (y-o-y). Realisasi investasi Jatim Tahun 2022 ini tercatat paling tinggi dalam lima tahun terakhir. Secara berturut - turut, realisasi tahun 2018 sebesar Rp 51,2 triliun, tahun 2019 sebesar Rp 58,5 triliun, tahun 2020 Rp 78,3 triliun, tahun 2021 Rp 79,5 triliun, dan tahun 2022 Rp 110,3 triliun.

“Dengan capaian tersebut, kami (Pemprov Jatim) optimis bahwa capaian target investasi tahun 2023 yakni sebesar 9% dari Rp. 1.400 triliun atau setara dengan Rp. 126 Triliun bisa tercapai,” ucapnya optimis

Pemprov Jatim juga terus melahirkan inovasi guna menarik investor berinvestasi di Jawa Timur. Salah satu inovasi yang diluncurkan Pemprov Jatim pada awal Februari 2023 adalah JOSS Gandos (Jatim On line Single Submission Goes Android Operating System) dan East Java Investment Center (EJIC) yang bertugas untuk melaksanakan pengawalan dan berperan aktif menyelesaikan hambatan pelaksanaan berusaha juga memperkuat iklim investasi di Jatim.

“Kita lakukan strategi dengan meningkatkan investasi yang mengarah pada sektor ketahanan pangan, primer, dan kehutanan. Mulai dari hilir hingga hulu. Tidak lupa penciptaan Green Investment melalui sinergi kebijakan investasi antara lain; pengembangan investasi prioritas dan teknologi yang ramah lingkungan; peningkatan penggunaan teknologi dan proses produksi yang ramah lingkungan bagi investor, yang sejalan dengan roadmap hilirisasi pada bidang/sektor investasi yang strategis," jelasnya detil.

Di lain sisi, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya menjaga iklim investasi di Tanah Air. Ia menyebut investasi sebagai salah satu kunci pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kunci pertumbuhan ekonomi semua negara sekarang ini yang paling penting hanya 1, bagaimana investasi itu masuk? Dan semua negara memperebutkan yang namanya investasi," ungkapnya.

Oleh sebab itu, Jokowi meminta para gubernur untuk mempermudah perizinan sehingga para investor yang akan berinvestasi di wilayahnya tidak mengalami kendala maupun hambatan. "Tolong dicek kembali, cek kembali mengenai kemudahan perizinan, cek kembali," tuturnya.

Presiden Jokowi juga meminta para gubernur untuk segera mengubah proses perizinan investasi dengan memanfaatkan teknologi informasi. Ia menilai dengan digitalisasi maka perizinan investasi akan makin mudah dan cepat.

"Jangan sampai berbulan-bulan, paling lambat itu ya hari, kalau bisa jam. Bagaimana digitalisasi di perizinan semua provinsi kabupaten dan kota itu ada," tandasnya.

54