Jakarta, Gatra.com - Litbang Kompas melakukan survei pada Januari hingga Februari 2023 terkait capres alternatif Ridwan Kamil (RK) dengan elektabilitas tertinggi. Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo, Surokim Abdussalam menilai kenaikan suara RK sangat mengejutkan kendati masih sejalan dengan tren politik yang cenderung ke arah anak muda.
"Mengejutkan, angka elektabilitasnya Mas RK. Sungguh naik signifikan dan cukup mengagetkan. Hal ini sejalan dengan tren politik yang kian muda dan egaliter, kecenderungan memilih tokoh muda, kreatif, dan dekat netizen kian signifikan," tegas Surokim kepada wartawan dalam keterangannya, Kamis (23/2).
Ridwan Kamil yang bergabung dengan Golkar pada Januari lalu dinilai mampu memenuhi kebutuhan para muda, sehingga diterima di kalangan mereka. Selain itu, latar belakang profesi, keluarga, dan karier politik RK menjadi magnet bagi publik muda.
"Bisa jadi Mas RK juga tidak terlalu elitis dan masyarakat membutuhkan calon alternatif yang dekat dengan mereka," ujarnya.
Selain itu, RK juga dipandang lebih berani bersuara terkait Pemilu 2024. Belum lagi RK dipandang sebagai sosok kunci di Jawa Barat yang punya banyak konstituen.
"Apalagi akhir-akhir ini Mas RK juga sudah berani speak-up bersedia running ikut pilpres, juga bisa jadi menambah pilihan Mas RK. Ditambah basis pemilih Jabar juga signifikan dalam konstelasi nasional," tandasnya.
Sebelumnya, survei Litbang Kompas mengungkapkan pemilih Golkar didominasi pemilih lama. Hal ini diidentifikasi dari perilaku konsumsi media yang tak sampai seperempat dari konstituennya yang menjadikan media sosial sebagai pilihan utama.
Sama halnya dengan mereka yang cenderung memilih berita daring sebagai pilihan utama, yakni sebesar 4 persen. Jika dibandingkan, angka tersebut jauh di bawah jumlah para pemilih Golkar yang lebih suka media tradisional, seperti koran dan TV, di kisaran 64 persen.
Sementara itu, Pengamat Politik dari IPRC Indra Purnama mengatakan, elektabilitas tinggi yang dimiliki Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sedang diuji oleh Partai Golkar.
"Sebetulnya saya pikir sebagai kader baru yang punya potensi tentunya Golkar cuma akan men-challenge RK sejauh mana RK ini popularitas dan elektabilitasnya serta sumbangsihnya ke Partai Golkar," kata Indra, Kamis (23/2).
Ridwan Kamil sendiri baru bergabung dengan Golkar dan diberi mandat sebagai Wakil Ketua Umum di Penggalangan Pemilih dan Co-Chair Bappilu.
"Kalo saya pikir hari ini popularitas Pak RK ini kan memang cukup baik. Tapi apakah memang hari ini popularitas Pak RK ini bisa dikonversikan ke popularitas Partai Golkar setidaknya di Jabar?" tanya Indra.
Berdasarkan Munas Partai Golkar, mereka mengusung Ketum Airlangga Hartarto sebagai Capres untuk Pemilu 2024. Golkar kini tergabung dalam koalisi indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP.